JAKARTA -- Pertamina menyelenggarakan training Bisnis Model Canvas bagi 117 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan yang diselenggarakan bersama Rumah Kreatif BUMN (RKB) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ini dilakukan secara online, pekan lalu dengan trainer Dian Pratiwi S.M.B., M.M, Dosen Muda Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau.
Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan alat dalam strategi manajemen untuk menterjemahkan konsep, konsumen, infastruktur, maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual. Konsep BMC ini mengandalkan gambar-gambar ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan riil terhadap ide-ide konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja usahanya, dan sebagainya. Model bisnis ini mudah dibuat oleh para pengusaha UMKM, karena cenderung lebih dekat dengan pelanggan, mengetahui siapa pelanggan, dan bagaimana menjaga hubungan dengan pelanggan dengan diimbangi penjagaan proporsi nilai produk/jasa yang ditawarkan.
"Beberapa masalah yang ditemui oleh UMKM, seperti cara mengatur keuangan, mengatur pemasaran, mendistribusikan barang, menentukan target pasar, dan mendapatkan pelanggan dapat diminimalisir dengan pembuatan BMC," ujar Dian.
UMKM bisa memanfaatkan BMC untuk bertahan, karena bisa membuat pelaku UMKM dapat menangkap peluang bisnis yang dapat diambil. Seperti salon kecantikan yang berubah menjadi usaha retail penjual produk kecantikan dan usaha-usaha lainnya.
Banyak dari peserta pelatihan online ini sangat antusias dan sangat apresiasi terhadap program training ini diantaranya adalah, Fiona Windika dari Kepulauan Meranti dan Desrita Wenni dari Dumai yang berharap program ini dilaksanakan tiap bulan, dan dapat memotivasi bagi para pengusaha kecil. “Kami sangat berterima kasih karena dari pelatihan ini kami bisa memikirkan langkah apa yang akan di ambil dalam keadaan seperti ini,” ujar Sri Ratna dari Ogan Ilir.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pelatihan secara online menjadi model baru dalam upaya meningkatkan kemampuan bisnis pelaku UMKM. "Trennya kedepan memang semua aktivitas pemberdayaan UMKM dilakukan secara online, sehingga lebih banyak peserta yang bisa ikut serta tanpa dibatasi wilayah," ujar Fajriyah.
Fajriyah mengatakan dalam kondisi pandemi saat ini, UMKM sangat diandalkan, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. UMKM juga tidak bergantung pada barang impor melainkan memanfaatkan sumber daya lokal dan beberapa UMKM tidak bertumpu dengan pendanaan dari bank. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar