majalahtabligh.com

FAJR Academy oleh ALAMI Resmi Dibuka, Dihadiri Ribuan Mahasiswa dan Pembicara Ternama


Selasa (20/09), ALAMI resmi membuka acara FAJR Academy secara online. Lewat acara ini, ALAMI sebagai perusahaan teknologi finansial berbasis syariah bertujuan untuk mengembangkan dan membangun lebih jauh ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

FAJR Academy merupakan program pelatihan dan magang terbesar di industri keuangan syariah di Indonesia yang menargetkan 5000 peserta.

Harapannya, dengan mengikuti program ini, FAJR Academy mampu melahirkan sumber daya muda yang terampil dan memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan industri syariah masa kini yang terus berkembang dengan pesat.

Pada acara pembukaan FAJR Academy yang diselenggarakan secara online, hadir lebih dari 1000 mahasiswa beserta pembicara-pembicara internal dan eksternal serta moderator berkualifikasi di bidang perekonomian, yaitu Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Internasional Indonesia Profesor Dian Masyita, CEO Rumah Quran Musawarah Dimas Seto, Islamic Finance Specialist UNDP Indonesia Greget Kalla Buana, CEO ALAMI Group Dima Djani, dan Direktur ALAMI Institute Wachid Asad Muslimin.

Nah, inilah beberapa pesan menarik dan bermanfaat dari sosok-sosok hebat tersebut yang rangkumannya layak kita simak:

1. Dima Djani

Dalam sambutannya, CEO ALAMI Group, Dima Djani mengajak para generasi muda untuk meningkatkan kepedulian, literasi, keterampilan, dan wawasan di bidang ekonomi dan keuangan Islam, inovasi, serta teknologi melalui FAJR Academy.

“Peserta FAJR Academy akan memperoleh pembekalan mulai dari financing analysis, leadership, research, digital marketing, hingga creativity.” – Dima Djani, CEO ALAMI Group

Menurutnya, ALAMI melalui FAJR Academy sangat optimis terhadap dampak yang dapat diberi terhadap perkembangan industri keuangan syariah.

2. Sarjito

Bapak Sarjito selaku perwakilan dari OJK menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia memiliki literasi keuangan syariah yang kurang baik.

Namun, bukan hanya literasi saja. Literasi pun harus didukung dengan inklusi agar ekonomi syariah bisa berkembang dan memberi manfaat bagi semuanya. 

Oleh karena itu, program-program untuk meningkatkannya seperti FAJR Academy menjadi sangat penting dan begitu diapresiasi oleh OJK.

“Saya sangat senang ALAMI bisa melakukan training dan edukasi kepada anak-anak muda secara online untuk menyuarakan ekonomi Islam untuk kebaikan bersama. Kita harus bisa buktikan bahwa ekonomi syariah bukan hanya untuk Muslim, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia, bahkan untuk dunia.” – Sarjito, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK

3. Assoc. Prof. Sutan Emir Hidayat, Ph.D

Assoc. Prof. Sutan Emir Hidayat, Ph.D selaku Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS mengawali sambutannya dengan statistik yang menyatakan bahwa indeks literasi keuangan syariah di Indonesia hanya mencapai 9%. 

Dengan kata lain, hanya 9 dari 100 orang punya pemahaman mengenai keuangan syariah.

Padahal, peluang dalam industri syariah begitu besar.

Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk tidak hanya memahami keuangan syariah, tetapi juga memajukan industrinya.

“Kami sangat mengapresiasi semangat kolaborasi yang tercipta antara FAJR Academy sebagai mitra magang perguruan tinggi sebagai wujud nyata penguatan ekosistem ekonomi syariah. Semoga sinergi yang dibangun dapat terus dilanjutkan, diperkuat, dan diperluas agar peningkatan kualitas pendidikan dan SDM keuangan syariah dapat tercapai.” – Assoc. Prof. Sutan Emir Hidayat, PhD, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS.

4. Prof. Dian Masyita, Ph.D

Dalam segmen inspirasi, Prof. Dian Masyita, Ph.D menjawab pertanyaan mengenai bagaimana mahasiswa dan mahasiswi bisa berkontribusi dengan maksimal di dunia profesional.

Menurutnya, ilmu yang didapat dari perguruan tinggi merupakan bekal awal yang sangat baik sebagai dasar berpikir. Untuk menghadapi dunia kerja yang berubah dengan cepat, kita harus bisa menggunakan dasar tersebut untuk mencocokkan diri dengan kebutuhan dalam industri yang ada saat ini dalam format produk maupun jasa.

“Jembatan antara ilmu formal di perguruan tinggi dengan informal seperti magang, workshop, dan lainnya harus terkoneksi dan saling menyesuaikan berdasarkan kondisi dan kebutuhan di masyarakat. Harapannya, ini dapat terwujud dengan FAJR Academy.” – Prof. Dian Masyita, Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Internasional Indonesia

5. Dimas Setowardana

Public figure Dimas Setowardana atau yang lebih dikenal sebagai Dimas Seto merupakan sosok yang juga memiliki jalan dakwahnya sendiri melalui dunia pendidikan di Rumah Quran Musawarah sebagai CEO. Tentunya, program FAJR Academy sangat didukung dengan penuh semangat olehnya.

Pada kesempatan ini, beliau memaparkan tentang keinginan besarnya untuk berkontribusi lewat dunia pendidikan terhadap agama dan memberi manfaat yang lebih banyak.

“Generasi muda harus mengambil peluang dan memperbanyak ikhtiar serta silaturahmi, karena kita tidak pernah tahu peluang datang dari mana. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.” – Dimas Setowardana, CEO Rumah Quran Musawarah

6. Greget Kalla Buana

Greget Kalla Buana adalah seorang Islamic Finance Specialist UNDP yang berfokus pada pembangunan di berbagai aspek, seperti lingkungan, kemiskinan, tata kelola, dan masih banyak lagi.

Menurutnya, bagi para pegiat keuangan syariah, penting untuk memiliki visi besar membangun ekonomi syariah di berbagai industri, tidak hanya perbankan saja, misalnya kesehatan, industri kreatif, fashion, perubahan iklim, dan lainnya.

Saat ini, tantangan besar yang ada di industri syariah adalah talent gap, yaitu ketimpangan antara ketersediaan sumber daya dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, menurut Greget, kehadiran FAJR Academy adalah hal yang sudah ditunggu-tunggu karena memberikan solusi yang nyata.

“Menurut World Economic Foundation, salah satu cara menutup talent gap adalah dengan internship atau dengan proyek nyata. FAJR Academy juga mengurangi terjadinya skill mismatch dengan membekali mahasiswa dan fresh graduates dengan keahlian yang sesuai kebutuhan industri.” – Greget Kalla Buana, Islamic Finance Specialist UNDP

Dengan demikian, peluncuran FAJR Academy sampai ke penghujung acara. Namun, program ini masih baru saja dimulai.

Kesempatan untuk mendaftar masih terbuka lebar. Jangan lewatkan kesempatannya, yuk, daftarkan dirimu untuk ikuti program pelatihan dan magang terbesar di industri keuangan syariah sekarang juga lewat alami.id/DaftarFajrAcademy!

Sumber: Alami Sharia

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar