PebisnisMuslim.Com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta ormas Nahdlatul Ulama (NU) menenangkan masyarakat nahdliyin di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang cukup bergejolak saat ini.
Ini disampaikan Jokowi, sapaan Joko Widodo, saat bertemu para Pengurus Besar NU di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/08/2015).
“Saya diminta untuk menenangkan masyarakat nahdliyin karena ekonomi yang sedang melemah. Untuk memberikan pemahaman kepada mereka, karena ini faktor ekonomi global,” ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dikutip JPNN, usai menyerahkan dokumen kepengurusan ormasnya pada presiden.
Said mengaku diminta memberikan rasa optimisme agar masyarakat tidak mudah putus asa menghadapi kondisi ekonomi saat ini. NU, kata dia, juga mendukung pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ekonomi dalam negeri.
“Insya Allah pemerintah akan berusaha keras, dalam sebulan-dua bulan. Kami diminta memberikan pencerahan,” imbuhnya.
Said mengajak masyarakat NU terutama petani untuk tidak putus asa dan tetap bekerja sehingga tidak ada yang kekurangan pangan dan bahan pokok di tengah kondisi ekonomi tersebut. Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM.
Dalam pertemuan tersebut Said Aqil Siroj menyampaikan ucapan terima kasih kepada presiden yang telah mendukung dan membuka muktamar NU.
“Kami hanya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Presiden yang telah mensupport sehingga muktamar berjalan dengan baik, kata Kiai Said, Kamis (27/08/2015) dikutip laman nu.or.id.
Hadir mewakili PBNU KH Ma’ruf Amin (Rais Aam), KH Miftahul Akhyar (Wakil Rais Aam), KH Yahya Cholil Tsaquf (Katib Aam), KH Masdar F Mas’udi (Rais Syuriyah), sementara dari jajaran syuriyah KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum), H Slamet Effendy Yusuf (Wakil Ketua Umum), H Helmy Faishal Zaini (Sekretaris Jenderal), H Saifullah Yusuf (Ketua), dan H Andi Najmi Fuadi sedangkan presiden didampingi oleh Mensesneg Pratikno dan Staff Khusus Presiden Bidang Komunikasi Teten Masduki.
Sumber: Hidayatullah
0 komentar:
Posting Komentar