SYDNEY -- Bank terbesar Rusia, Sberbank, mempertimbangkan untuk memiliki
entitas keuangan syariah. Rencana itu mereka nilai akan turut mengubah
kerangka regulasi perbankan Rusia agar lebih fasilitatif terhadap
kebutuhan jasa keuangan syariah.
Bank-bank di Rusia sudah
menunjukkan minat untuk menggunakan jasa keuangan syariah untuk menarik
minat investor Timur Tengah dan Asia Tenggara. Apalagi, perbankan Rusia
sedang merasakan ketatnya likuiditas akibat krisis ekonomi dan sanksi
Barat. Sejauh ini, Vnesheconombank dan Tatfondbank sudah mengembangkan
produk keuangan syariah.
Lobi yang dilakukan Sberbank yang
merupakan bank milik pemerintah Rusia dapat membuka jalan berkembangnya
layanan keuangan syariah, meskipun belum untuk pasar ritel. Muslim di
Rusia sendiri berjumlah 20 juta jiwa dari total 145 juta jiwa.
Melalui
surel, Deputi Dewan Direksi Sberbank Oleg Ganeev menyampaikan hingga
saat ini, Sberbank masih mengeksplorasi keuangan Islam menggunakan
regulasi yang ada. Namun, mereka berencana mengajukan usul perubahan
regulasi.
''Kami melihat ada keinginan regulator untuk menuju ke arah yang sama dengan industri,'' ungkap Ganeev seperti dikutip Reuters pekan lalu.
Legislasi
dibutuhkan agar keberadaan lembaga keuangan syariah bisa efisien. Pajak
ganda sering jadi kendala bagi transaksi keuangan syariah.
Sberbank
kini sedang menguji coba transaksi sewa serta pembiayaan produksi dan
perdagangan pangan berdasarkan prinsip syariah. Jika lancar, Sberbank
rencananya akan membuka unit syariah tahun depan.[]
Sumber:Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar