Setelah Hooq, bisnis situs streaming Iflix kabarnya berada di ujung tanduk akibat krisis keuangan yang perusahaan alami.
Berdasarkan laporan dari Nikkei Asian Review (NAR) yang Warta Ekonomi kutip, Rabu (17/6/2020), Iflix rencananya bakal dijual demi menghindari krisis utang. Diskusi perihal rencana itu sedang berlangsung.
"Jika (diskusi) berjalan lancar, kesepakatan tampaknya akan terjadi pada akhir bulan ini," ujar sumber yang enggan identitasnya disebut kepada NAR.
Selain karena krisis keuangan dan tata kelola manajemen, Iflix pun terpaksa melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat COVID-19.
"Industri ini tak kebal dengan kondisi tidak pasti. Keputusan kami melakukan PHK telah melalui berbagai pertimbangan," ujar Chief Executive Iflix, Marc Barnett saat itu.
Di sisi lain, Hooq telah lebih dulu gulung tikar di Indonesia, Thailand, Filipina, India, dan Singapura pada April 2020. Perusahaan itu tak bisa bertahan akibat masalah internal seperti tata kelola manajemen yang signifikan, serta faktor eksternal yang membuat kemauan konsumen berubah. []
0 komentar:
Posting Komentar