JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menargetkan penyaluran sebesar Rp 2,6 triliun pada 2021. Permodalan tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 650 ribu perempuan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan pertumbuhan bisnis Amartha pada tahun ini tercatat sangat baik. Hingga Desember 2020 penyaluran pendanaan meningkat 21,22 persen menjadi sebesar Rp 2,92 triliun.
"Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan pendanaan juga meningkat 11,65 persen menjadi 588.283 Mitra," katanya dalam keterangan pers, Rabu (30/12).
Secara makro, aktivitas UMKM mulai pulih kembali. Di 2021, Amartha sangat optimis kualitas penyaluran pendanaan juga akan semakin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi. Selain itu, beberapa strategi telah disiapkan untuk dapat melayani satu juta mitra secara akumulasi di tahun depan.
Salah satunya dengan membangun ekosistem digital untuk meningkatkan inklusi digital UMKM di desa. Taufan mengatakan Amartha akan memperluas produk dan meluncurkan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa, salah satunya melalui program smartphone masuk desa.
"Amartha berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal," katanya.
Caranya dengan menerapkan framework strategi inklusi keuangan yang terdiri dari tiga pilar. Pertama, menciptakan produk keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.
Kedua, adalah mengurangi biaya transaksi dengan menghadirkan layanan keuangan digital di tempat tinggal pengguna, termasuk dengan cara difasilitasi agen di lapangan misalnya.
Ketiga, mengurangi barrier of access yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis tetapi juga faktor pengetahuan dan infrastruktur digital.
Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas menambahkan smartphone masuk desa adalah langkah penting berikutnya setelah selama ini Amartha berhasil mengakselerasi upaya peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM perempuan di desa lewat modal kerja.
"#SaatnyaPerempuan untuk lebih sejahtera dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, serta adanya proteksi jiwa dan kesehatan," katanya.
Dengan memberikan akses pada teknologi dan membangun ekosistem digital memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan. Seperti melalui partisipasi ekonomi, pengembangan sosial, dan memfasilitasi pembuatan keputusan yang terinformasi.
Bagi Mitra Amartha yang sudah menggunakan teknologi, terdapat peluang pemanfaatan teknologi untuk mendukung pekerjaan, ruang ekspresi, dan menyediakan akses informasi. []
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar