JAKARTA— Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengharapkan komitmen semua pihak untuk mempercepat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Wapres menilai, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim sudah memiliki pilihan piranti ekonomi dan keuangan syariah. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.
"Diperlukan dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh, termasuk dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional untuk peingkatakan kesejahteraan masyarakat," kata Ma’ruf saat hadir secara virtual di Musyawarah Nasional V MES, Sabtu (23/1).
Wapres mengatakan Pemerintah saat ini terus melakukan upaya percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ada empat fokus utama yang dikembangkan, yakni industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah dan kegiatan usaha syariah.
Selain itu, program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus didorong melalui sinergi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan baik kementerian/lembaga anggota KNEKS maupun institusi lainnya.
Wapres berpesan kepada semua pihak yang terkait, khususnya lembaga penggerak utama ekonomi dan keuangan syariah dapat bekerja sama dan berkoordinasi sebagai upaya percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Dalam rangka mengefektifkan berbagai langkah untuk mencapai tujuan ekonomi dan keuangan syariah, saya minta agar tiga lembaga yang merupakan penggerak utama yaitu KNEKS, MES, IAEI dapat senantiasa bersinergi dan berkolaborasi, antara ketiga lembaga tersebut serta juga dengan lembaga lain yang terkait khususnya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga otoritas syariah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat MES Wimboh Santoso melaporkan bahwa pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) yang terjadi saat ini membuat seluruh pemangku kepentingan harus mengambil kebijakan-kebijakan di luar kebiasaan dan saling bersinergi agar ekonomi dan masyarakat dapat tetap bertahan.
“Tidak terkecuali para pengurus dan anggota MES, OJK bersama-sama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia agar pengusaha dan sektor keuangan kita tetap bertahan dengan Peraturan OJK nomor 11 dan 14 dan juga berbagai kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan Kementerian Keuangan dan juga pelonggaran kebijakan moneter dan liquiditas oleh Bank Indonesia. Ini semua membuahkan bahwa kita sampai pada titik hari ini bahwa perekonomian nasional kita bisa bertahan,” katanya.
Wimboh menambahkan, terkait dengan pertumbuhan keuangan syariah tetap tinggi, bahkan lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 21,58 persen pada sektor jasa keuangan secara keseluruhan yang sebelumnya 13,84 persen. Sementara, pembiayaan umum bank syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen yang turut diapresiasi dunia intenasional.
“Tahun 2020 ini dari Islamic Finance Development Indicator menempatkan Indonesia pada rangking kedua secara global sebagai The Most Developed Country in Islamic Finance. Dalam Global Islamic Indicator 2020-2021 mencatat Indonesia sebagai rangking keempat global untuk sektor ekonomi syariah dan peringkat keenam untuk keuangan syariah. Penilaian-penilaian lembaga internasional tadi mengkonfirmasi bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah,” katanya.
Hadir pula secara virtual dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat MES Perry Warjiyo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan staf khusus Wapres Masykuri Abdillah. []
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar