JAKARTA -- Bisnis jual beli apartemen diprediksi akan bergairah pada tahun 2021. Indikator ke arah tersebut sebenarnya sudah mulai terendus sejak kuartal IV 2020, di mana saat itu ada lonjakan pencarian iklan jual apartemen di Jakarta sebanyak 15 persen di portal properti Lamudi.co.id.
Menurut Anton Sitorus, Director Research Consultancy Savills Indonesia, bisnis properti khususnya di segmen apartemen masih menjanjikan, hal ini dikarenakan model hunian vertikal memang sangat dibutuhkan terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta.
“Apartemen sangat cocok dipilih oleh masyarakat Jakarta sebagai hunian, karena ketersediaan rumah tapak juga semakin menipis. Tidak hanya itu, apartemen juga bisa menjadi pilihan untuk para eksekutif muda yang ingin memiliki hunian dekat tempat bekerja, sebab banyak apartemen yang dibangun berdekatan dengan area perkantoran,” kata Anton dalam siaran persnya, Sabtu (27/2).
Anton mengatakan, bisnis jual beli apartemen di dalam negeri diperkirakan akan mulai menggeliat pada kuartal II tahun 2021. Namun dengan catatan, pemerintah dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
“Pemerintah saat ini sangat serius untuk menangani pandemi, contohnya seperti melakukan vaksin covid-19 kepada masyarakat. Penanganan covid 19 ini sangatlah penting, karena dengan begitu akan menimbulkan rasa confidence dari masyarakat jika ingin membeli properti,” kata Anton.
Sementara menurut Kundarso, General Manager SQ Rés, memilih tinggal di apartemen merupakan solusi tepat bagi masyarakat di kota besar agar terhindar dari kemacetan. Hal itu dikarenakan banyak apartemen yang dibangun dengan konsep mixed-use, sehingga memungkinkan untuk para penghuni menuju kantor atau tempat perbelanjaan tanpa menggunakan kendaraan.
“Selain itu, daya tarik tinggal di apartemen adalah hunian ini memiliki banyak sekali fasilitas yang memanjakan. Makanya tak heran tinggal di apartemen sangat cocok untuk masyarakat urban yang menuntut hidup praktis,” kata Kundarso.
Sementara, jika masyarakat yang saat ini berencana untuk membeli hunian vertikal, apartemen SQ Rés bisa menjadi pilihan yang menarik. Apartemen yang berada di Jalan RA Kartini, Cilandak Barat, TB Simatupang, Jakarta Selatan tersebut, sangat cocok untuk Anda yang ingin memiliki hunian dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap.
Apartemen SQ Rés dibangun di lokasi yang sangat premium, karena berada di koridor pusat bisnis TB Simatupang, kawasan ini juga dekat dengan pusat gaya hidup yang sudah berkembang pesat, seperti di area Pondok Indah.
Apartemen SQ Rés menawarkan kemudahan mobilitas untuk penghuninya, karena hunian ini berjarak hanya 500 meter dari Stasiun MRT Fatmawati dan 600 meter dari Stasiun MRT Lebak Bulus. Untuk lebih memudahkan para penghuni apartemen, pihak pengelola juga menyediakan fasilitas antar jemput berupa shuttle bus menuju stasiun.
SQ Rés dibangun dengan konsep tropical resort, yakni sebuah hunian modern bergaya resort yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap serta area-area yang nyaman untuk bersosialisasi, bersantai dan berkumpul bersama teman atau keluarga. SQ Rés juga merupakan bagian dari proyek mixed-use South Quarter yang di dalamnya terdapat gedung perkantoran dan komersial SQ Dome.
SQ Rés dibangun sebanyak 2 tower dengan ketinggian mencapai 21 lantai. Dari dua tower tersebut, pihak pengembang menyediakan sebanyak 700 unit apartemen dengan tipe unit yang beragam, mulai dari studio (30 sqm), 1BR (36 sqm & 45 sqm), 1+1BR (60 sqm), 2BR (86sqm & 93 sqm), dual key (117 sqm). Harga satu unit apartemen SQ Rés sendiri dijual mulai dari Rp 1,1 miliar.
Apartemen SQ Rés dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik, seperti adanya kolam renang, jogging track, fitness center, restoran, cafe, elevated walkway, ruang pertemuan, area bermain anak-anak, sauna, ATM Center, parkir mobil dan sepeda, penyediaan area park & ride untuk menuju MRT Fatmawati, studio yoga hingga ruang kesehatan. Tidak hanya itu, SQ Rés juga menawarkan area bersama yang cukup banyak, seperti perpustakaan, co-working space, cinema, laundry dan lain-lain. []
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar