JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia telah mengantongi sejumlah rencana dan strategi untuk memenuhi ekspektasi beragam pihak atas bank syariah berkapasitas terbesar pertama di Indonesia ini. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan BSI dilahirkan untuk memanfaatkan potensi yang sangat besar.
"Potensi bank syariah di Indonesia sangat besar sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia yang berpotensi untuk pengembangan ekosistem halal," katanya dalam Temu Media, Selasa (2/2).
Sebanyak 87,2 persen dari penduduk Indonesia adalah Muslim yakni sebesar 209,1 juta orang. Sementara potensi industri halal Indonesia mencapai Rp 6.545 triliun baik dari industri halal maupun infrastruktur.
Maka dari itu, BSI akan mengembangkan produk yang inovatif, jaringan luas, Sumber Daya Manusia kompeten, sistem IT handal, dan permodalan yang kuat. Pemerintah juga memiliki aspirasi untuk memperkuat peran industri keuangan syariah dalam pemerataan ekonomi masyarakat.
Hery mengatakan BSI akan dijalankan sesuai dengan prinsip maqashid syariah yang sejalan dengan prinsip keuangan berkelanjutan. BSI akan dioptimalkan untuk melakukan pemerataan melalui fungsi intermediasi dan penyaluran pajak, zakat, serta dana kebajikan.
Dari sisi penguatan permodalan, BSI berkomitmen untuk menjadi investor strategis di kancah global yang dapat memiliki saham BSI. Terutama di kawasan Timur Tengah, seperti Abu Dhabi Investment Authority, Abu Dhabi Investment Council, Cyprus National Investment Fund, Development Fund for Iraq, Emirates Investment Authority, International Petroleum Investment Company, Investment Corporation of Dubai, Kuwait Investment Authority, dan The Abdraaj Group.
"Kami juga ada rencana untuk right issue dan cari investor strategis di luar negeri," katanya.
Porsi saham publik masih 4,4 persen sehingga ruang untuk right issue masih terbuka lebar. Namun ia belum menjelaskan lebih detail. Terkait bisnis, BSI akan menggarap semua lini, mulai dari UMKM, retail, hingga wholesale. Menurutnya, BSI menargetkan segmen wholesale sekitar 35 persen dan retail 65 persen.
BSI berkomitmen akan terus mengembangkan sistem digital untuk membuat nasabah semakin nyaman. Dalam waktu dekat, BSI akan membahas kerja sama dengan LinkAja untuk membuat Syariah Pay. Ia belum menjelaskan lebih detail terkait hal ini. []
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar