majalahtabligh.com

Indonesia Mulai Kuasai Pasar Kopi di Mesir


 

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk project management office (PMO) Kopi Nusantara yang terdiri atas BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development (R&D).

Ketua PMO Kopi Nusantara Dwi Sutoro mengatakan kehadiran PMO Kopi Nusantara merupakan wujud komitmen BUMN dalam meningkatkan industri kopi tanah air.

"Seperti yang disampaikan Pak Menteri Erick, kita harus berdaulat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Industri kopi Indonesia ini 96 persen dari kopi rakyat, maka tujuan utama tentu meningkatkan kesejahteraan petani kopi," ujar Dwi saat Kick Off dan Peluncuran PMO Kopi Nusantara serta Pelepasan Ekspor Kopi Perdana PT PPI di Lampung, Ahad (30/1).

Sebagai tahap awal, ungkap Dwi, program proyek percontohan ekosistem kopi terintegrasi akan dilakukan di enam titik yang meliputi dua titik di Jawa Timur, dua titik di Jawa Barat, serta satu titik di Lampung dan Sumatera Utara.

Dwi menyebut tiga target utama dari PMO Kopi Nusantara, antara lain memperbaiki rantai pasok bisnis kopi, meningkatkan kesejahteraan petani melalui pelatihan dan bimbingan, serta membangun platform digital untuk komoditas kopi.

Menurut Dwi, pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia hingga 45 persen jika dibandingkan negara-negara lain yang hanya 26 persen. 

"Industri kopi juga merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional. Kopi nasional tentu dapat menggeser brand besar dunia dam mampu menggerakkan UMKM dan koperasi, baik di hulu dan hilir," ungkap Dwi.

Pada 2021, ucap Dwi, ekspor kopi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dwi menilai keberadaan ekosistem industri kopi yang terintegrasi akan memberikan nilai tawar lebih tinggi di pasar.

Ekosistem kopi juga membuat harga kopi menjadi kompetitif baik di kalangan petani hingga pelaku UMKM. Harga tersebut akan menjadi pendorong utama bisnis kopi dalam negeri di pasar internasional.

Dubes Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan antusiasme warga Mesir terhadap kopi Indonesia terus meningkat. Hal ini terlihat dari lonjakan ekspor kopi Indonesia ke Mesir sebanyak 58 persen atau senilai 50,20 juta dolar AS pada periode Januari hingga November 2021. 

"Alhamdulillah (pasar kopi Mesir) sudah dikuasai oleh kopi-kopi dari Indonesia," ucap Lutfi.

Lutfi optimistis jumlah ekspor kopi Indonesia ke Mesir akan terus meningkat. Lutfi memperkirakan konsumsi kopi Indonesia di Mesir di atas 65 ribu 65 ribu metrik ton. Namun begitu, Lutfi meningatkan produsen kopi untuk tetap menjaga kualitas dan ketersediaan pasokan guna memenuhi permintaan pasar kopi di Mesir. 

"Tantangan ke depan tetap harus jaga kualitas produk, keberlanjutan suplai, dan harga bersaing karena Vietnam, Brasil  dan Kolombia juga tentu akan berusaha keras," kata Lutfi.


 Sumber : Republika

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar