JAKARTA--Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Juni 2022. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kinerja sektor properti dan mendukung pemulihan perekonomian nasional (PEN).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan persetujuan Presiden Joko Widodo atas beberapa program terkait PEN yang meliputi bidang kesehatan, perlindungan sosial dan fasilitas fiskal termasuk inisiatif PPN DTP dengan besaran 50 persen untuk hunian senilai maksimal 2 miliar dan 25 persen untuk hunian seharga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar yang juga melingkupi rumah inden.
Seiring dengan keputusan ini, sentimen positif untuk sektor properti sudah terlihat sejak akhir tahun 2021 dan diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2022. Sektor residensial diperkirakan lebih cepat pulih karena demand yang besar khususnya konsumen dari kalangan milenial dan keluarga muda sebagai end user yang membutuhkan rumah pertama. Rumah tapak tetap menjadi bintang di sektor properti dengan alasan bahwa produk ini dapat menjadi tools of investment yang nilai jualnya akan menanjak di kemudian hari. Selain itu, dari segi sertifikat kepemilikan juga lebih menarik karena merupakan hak milik pribadi bukan hak milik bersama (strata title).
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menyikapi hal ini dengan menyediakan produk inovatif Cendana Homes Series, yang selalu terjual habis dalam waktu 3-4 jam pada setiap peluncurannya. LPKR telah berhasil meluncurkan 8 proyek Cendana Homes Series dan 2 klaster komersial The Hive Commercials sejak pertengahan tahun 2020.
CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya Ahad (23/1) mengatakan, pada Q1/2022 kami telah siap dengan Cendana Homes Series yang ke-9 yaitu proyek Cendana Cove Verdant. Kami baru membuka penjualan Priority Pass (PP) pada pertengahan bulan Januari 2022 dan hanya dalam waktu 1 minggu telah terjual lebih dari 190 PP. "Ini menandakan minat konsumen yang sangat tinggi terhadap produk landed house LPKR karena dapat menjadi aset dan sekaligus tools of investment yang memberikan profit,” katanya.
John melanjutkan bahwa LPKR menerapkan 3 hal utama dalam menyiapkan setiap proyek sehingga produk LPKR selalu menjadi incaran konsumen. Hal pertama adalah penerapan ‘Operational Excellence’ yaitu membangun rumah dengan kualitas bangunan yang bagus dan melakukan serah terima tepat waktu.
Selanjutnya ‘Governance’ yaitu tata kelola dengan melakukan check & balance pada proses pembangunan serta faktor ‘Sustainability’ yang mencakup desain modern dengan elemen tropikal dan pemanfaatan ruangan yang fungsional serta harga terjangkau. “LPKR harus menjadi bagian dari pemulihan dan kebangkitan perekonomian di tahun 2022 dengan menjadi solusi bagi kebutuhan perumahan masyarakat.” ujar John.
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar