majalahtabligh.com

Mahaka Perkuat Transformasi Digital


 

JAKARTA -- PT Mahaka Media Tbk akan memperkuat digitalisasi sebagai bagian dari agenda transformasi perseroan. Mahaka merombak jajaran manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pemegang saham sepakat menunjuk Tubagus Farash Farich sebagai direktur utama perseroan menggantikan Adrian Syarkawie.

Farash mengatakan, masa depan lansekap media ke depannya akan dipengaruhi oleh teknologi dan digital. "Kami meyakini susunan manajemen baru dengan strategi dan inisiatif teknologi yang dilakukan mampu berkontribusi positif bagi perusahaan dan pemegang saham," kata Farash usai melaksanakan RUPST, Senin (27/6).

Pemegang saham juga sepakat menunjuk Vincentius Dicky Haryanto sebagai direktur untuk menggantikan Troy Reza Warokka. Selain itu, perseroan mengangkat Aliya Tjakramidjaya sebagai chief operating officer (COO).

Pada jajaran dewan komisaris, perseroan menunjuk Mahendra Agakhan Thohir sebagai komisaris utama serta Rudi Laksmana dan Martin Suharlie sebagai komisaris. Kemudian, Angkie Yudistia dan Aldo Rambie ditunjuk sebagai komisaris independen.

Seiring dengan perubahan jajaran pengurus, perseroan juga melakukan pergantian merek atau rebranding menjadi Mahaka X. Menurut Farash, Mahaka X adalah hasil transformasi dari Mahaka Media yang mencerminkan perusahaan berbasis teknologi.

"Kita ingin berubah menjadi media yang berbasis teknologi di mana ketika kita memberikan layanan akan menjadi solusi yang komprehensif. Kita akan beradaptasi dengan apa yang sedang terjadi di pasar terutama yang berhubungan dengan kreator dan kebutuhan brand," ujar Farash.

Farash menjelaskan, perseroan akan mengimplementasikan strategi teknologi dan media digital berdasarkan empat pilar utama, yaitu content and publishing, marketing services, creators and community, serta conversational and commerce. Dengan empat pilar model bisnis ini, kata Farash, Mahaka X bisa menjadi perusahaan media yang independen serta lebih adaptif dan lincah dalam menghadapi perubahan teknologi serta perilaku masyarakat ke depannya.

Mahaka membukukan pendapatan sebesar Rp 168,7 miliar sepanjang 2021. Perolehan tersebut meningkat 6,4 persen dibandingkan 2020 yang tercatat sebesar Rp 158,6 miliar.

Kontribusi terbesar pendapatan ditopang oleh segmen iklan yang mencapai Rp 95,3 miliar atau 56,5 persen dari total pendapatan konsolidasi. Selanjutnya, pendapatan segmen event berkontribusi sebesar Rp 39 miliar.

Seiring meningkatnya total pendapatan, nett profit perseroan sepanjang tahun lalu juga membaik. Perseroan mampu menekan kerugian dari 2020 yang tercatat sebesar Rp 58 miliar menjadi Rp 36 miliar pada 2021.

Farash berharap kinerja perseroan akan terus membaik pada tahun ini. Menurut dia, perseroan saat ini masih berfokus meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

"Kita harapkan dengan topline-nya naik, pertumbuhan tahun ini juga lebih baik," kata Farash.

Selain pendapatan, Farash mengatakan, perseroan saat ini juga fokus memperbaiki profitabilitas. Perseroan berharap dapat menekan kerugian dan menuju titik break event sehingga ke depannya dapat menargetkan pertumbuhan laba.

Farash melihat kontribusi terbesar pendapatan pada tahun ini masih ditopang oleh segmen iklan. Ke depan, dengan keberadaan jenama baru Mahaka X, Farash berharap iklan-iklan yang bersifat digital dapat meningkat dan mendongkrak pendapatan.

Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk, Mahendra Agakhan Thohir, mengakui beberapa unit usaha perseroan saat ini memang fokus di media konvensional. Namun, semua unit bisnis tersebut akan didorong untuk beradaptasi dengan teknologi dan digital sehingga berkontribusi terhadap pendapatan.

"Ke depan, secara revenue streams kita bisa lihat bahwa online contribution dari revenue streams ini akan naik. Jadi, kita tidak akan menghilangkan revenue streams kita sekarang, tapi menambahkan," kata Mahendra.

MCAS Group dan Mahaka Luncurkan Aplikasi Inaya

PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dan PT Mahaka Media Tbk meluncurkan aplikasi inovatif bagi masyarakat Muslim, Inaya. Direktur Utama MCAS Martin Suharlie menyampaikan, aplikasi ini hadir sebagai platform yang bermanfaat untuk mendukung kemudahan kebutuhan ibadah Muslim sehari-hari.

"Selain sebagai platform penunjang ibadah, aplikasi Inaya ke depannya akan dikembangkan sebagai platform travel dan umrah dengan berbagai fitur andalan yang sangat dibutuhkan umat Muslim," kata Martin, Senin (27/6).

Ke depannya, Inaya diharapkan dapat digunakan oleh setidaknya 1,9 juta jamaah umrah Indonesia. Indonesia saat ini menempati posisi kedua penyumbang jamaah umrah terbesar di dunia.

Dengan diluncurkannya platform Inaya, pengguna dapat menikmati berbagai fitur pendukung ibadah sehari-hari. Aplikasi itu memuat jadwal shalat yang akurat sesuai dengan lokasi pengguna dan dilengkapi dengan fitur azan sebagai pengingat serta fitur penunjuk arah kiblat yang akan membantu saat pengguna bepergian.

Selain itu, Inaya juga dilengkapi dengan kumpulan doa bermanfaat yang dapat diamalkan ketika menjalani aktivitas harian, Alquran digital beserta terjemahan, dan juga kajian Islam. Selain itu, Inaya memiliki layanan digital yang memudahkan pengguna melakukan pembayaran mulai dari pulsa, paket data, listrik, PDAM, uang elektronik, serta layanan perjalanan yang dapat diakses oleh pengguna di seluruh Indonesia.

Tak berhenti di situ, dukungan MCAS sebagai digital enabler yang memiliki jaringan teknologi menjadikan Inaya sebagai platform Muslim dengan beragam keunikan. Inaya dikembangkan dengan mengedepankan sisi inovasi digital yang relevan dibandingkan platform sejenis lainnya.

"MCAS sebagai perusahaan teknologi yang berfokus mengembangkan digital infrastruktur secara masif tentu akan terus memberikan dukungan secara penuh untuk menyinergikan infrastruktur digital kami yang kuat dan ekosistem digital yang lengkap ke dalam platform Inaya agar dapat semakin mudah digunakan dan bermanfaat bagi seluruh Muslim di Indonesia," katanya.

Direktur Utama Mahaka Media, Tubagus Farash, menyambut antusias peluncuran Inaya. Menurut dia, platform yang tercipta atas inisiatif Mahaka dan MCAS ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi Muslim yang juga pembaca Republika.

"Penggunaan platform Inaya diharapkan bisa menjadi penunjang untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas masyarakat dalam menjalani ibadah dan aktivitas sehari-hari," kata Farash.

Platform aplikasi Inaya yang telah tersedia di Play Store ini berpotensi menjangkau dan dapat digunakan oleh lebih dari 200 juta jiwa umat Islam di Indonesia. Pengembangan aplikasi Inaya ke depan memungkinkan pengguna untuk dapat merasakan fleksibilitas dalam pengaturan jadwal perjalanan umrah dengan personalisasi yang nyaman dan harga terbaik.


Sumber: Republika

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar