JAKARTA -- Tepat sewindu perjalanan menjadi Bank Umum Syariah melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera. Berkat dukungan semua pihak, BTPN Syariah mampu melewati berbagai tantangan, termasuk di masa pandemi dan hingga mampu berada di kondisi yang terus tumbuh berkelanjutan.
Selama mendampingi masyarakat inklusi, Bank memiliki aspirasi besar untuk mewujudkan sharia digital ecosystem for unbanked, dimana aspirasi ini diharapkan semakin membuka akses keuangan yang lebih luas lagi dalam melayani masyarakat inklusi secara berkelanjutan. Untuk mendukung aspirasi tersebut berbagai implementasi dilakukan oleh BTPN Syariah dengan salah satunya memberikan akses pengetahuan melalui pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan. Diketahui pemberdayaan kepada masyarakat inklusi merupakan nilai lebih yang diberikan oleh BTPN Syariah selama ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, BTPN Syariah pun menyusun program pemberdayaan yang semakin inovatif melalui Tepat Daya Platform dimana pemberdayaan digital ini menjadikan program pemberdayaan semakin mudah diakses, serta memberikan kesempatan bagi semua pihak turut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat inklusi dan tentunya menyesuaikan kebutuhan dengan karakter mereka.
BTPN Syariah juga melakukan berbagai transformasi untuk memperluas akses keuangan terutama bagi para nasabah inklusi yang telah tumbuh dan naik kelas. Dimana saat ini mereka diberikan pilihan untuk melakukan pertemuan rutin sentra secara digital dibantu oleh para Mitra Tepat yang menjadi perpanjangan tangan Bank selama ini dalam membawa layanan perbankan.
Para Mitra Tepat ini didukung oleh aplikasi Warung Tepat, dimana melalui aplikasi tersebut, nasabah dapat melakukan pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga melayani transaksi, seperti membeli pulsa dan membayar tagihan, termasuk layanan e-commerce untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya untuk nasabah pra dan cukup sejahtera, Bank BTPN Syariah juga telah resmi menyempurnakan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking dan Internet Banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi, sekaligus berkesempatan untuk terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi.
Berangkat dari kebutuhan akses pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat inklusi. Bank juga melihat perlunya berkolaborasi untuk memperluas akses pasar dan menjangkau akses persediaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk BTPN Syariah Venture Capital (VC).
Melalui anak usaha ini, Bank akan lebih mudah berkolaborasi dengan partner-partner strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya. Sebagai implementasinya, pendanaan perdana jatuh kepada Dagangan, platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan.
Dengan kehadiran Dagangan, para nasabah BTPN Syariah yang telah melek teknologi lebih dulu (disebut Mitra Tepat) dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat yang telah terafiliasi dengan Dagangan. Ini adalah bagian dari langkah-langkah Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked.
“Berkat dukungan seluruh pihak, aspirasi yang dicanangkan Bank untuk membangun sharia digital ecosystem beberapa tahun lalu kini mulai memberikan dampak nyata ke Nasabah dan juga Bank. Tidak hanya memudahkan Bank dalam melayani mereka, namun berbagai inovasi ini telah memberikan nilai tambah bagi Nasabah kami yang mulai naik kelas, serta turut berdampak bagi masyarakat sekitar Nasabah (beyond business). Inilah ekosistem yang kami maksud. Berdaya bersama berkat teknologi untuk kebaikan,” ujar Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo, dalam siaran persnya, Kamis (28/7/2022).
Tentunya implementasi yang dilakukan oleh Bank membawa pertumbuhan yang positif dan terjaga terhadap kinerja keuangan bank. Hingga 30 Juni 2022, Bank telah mencapai milestone Total Asset diatas Rp 20 triliun yaitu Rp 20,2 triliun dan Pembiayaan Rp 11,1 triliun atau meningkat 16 persen dan 11 perse dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 17,4 triliun dan Rp 10,0 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.
BTPN Syariah juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 48 persen, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,9 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar atau melebih NPAT tahun 2020.
“Kami terus mengharapkan dukungan dari seluruh pihak tanpa terkecuali untuk bersama-sama mewujudkan niat baik lebih cepat sehingga bersama kita dapat memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” kata Hadi.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar