JAKARTA - Memulai sebuah bisnis membutuhkan perencanaan dan manajemen sebaik mungkin agar kelak bisnis dapat tumbuh dan berkembang. Dengan memiliki manajemen bisnis yang baik, harapannya pengusaha dapat mencapai tujuan bisnisnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk memiliki manajemen bisnis yang baik, yaitu dengan menerapkan salah satu dari berbagai macam strategi bisnis yang ada.
Salah satunya kamu bisa memulai merancang bisnis dengan menggunakan bisnis model canvas. Di dalamnya terdapat sembilan elemen bisnis model canvas yang harus dipetakan.
Business model canvas ini diciptakan oleh Alex Osterwalder, seorang konsultan dan pakar bisnis yang berasal dari Swiss. Bisnis model canvas merupakan framework yang populer bagi bisnis startup. Bisnis model canvas mampu menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis untuk menghasilkan kinerja yang lebih optimal. Model bisnis canvas ini dapat diterapkan oleh semua jenis bisnis tanpa terbatas sektor usaha.
Bisnis model canvas ini sudah luas diterapkan oleh banyak perusahaan sebagai model bisnis mereka. Umumnya model bisnis canvas ini digunakan oleh para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya agar lebih efisien dalam menjangkau target pasar. Memiliki bisnis yang sukses merupakan impian para pengusaha, termasuk kamu.
Benar demikian, bukan? Untuk itu, kamu perlu mematangkan model bisnis sebagai strategi yang akan dilakukan sehingga menghasilkan value. Sebelum memetakan sembilan elemen bisnis model canvas ini, yuk simak dulu apa itu bisnis model canvas!
Pengertian bisnis model canvas
Apa Itu Bisnis Model Canvas?
Business model canvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang disusun untuk menjabarkan ide dan konsep bisnis dalam bentuk visual chart. Dalam bisnis model canvas ini terdapat beberapa elemen penting.
Sembilan elemen bisnis model canvas ini penting untuk membantu dalam proses perencanaan usaha. Dalam bukunya yang berjudul “Business Model Generation” Alex Osterwalder membahas mengenai sebuah gambaran sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang ada pada bisnis model.
Model bisnis ini memiliki alur kerja yang cukup sederhana, secara garis besarnya alurnya mengalir dari satu elemen menuju elemen penting berikutnya. Melakukan perancangan dengan menggunakan bisnis model canvas ini bisa dilakukan oleh siapa pun, baik kamu yang masih pemula, pengusaha, bahkan seorang eksekutif senior. Berikut sembilan elemen bisnis model canvas yang harus kamu ketahui dan pahami ketika melakukan perancangan bisnis.
Sembilan Elemen Bisnis Canvas
Dalam membuat rangkaian bisnis model canvas, kamu harus tahu terlebih dahulu beberapa elemen bisnis model canvas. Terdapat sembilan elemen yang harus ada dalam bisnis model canvas. Sembilan blok/pilar utama bisnis model canvas, yaitu customer segments, value proposition, channels, revenue streams, key resources, customer relationship, key activities, key partnership, cost structure. Berikut penjelasan setiap elemen bisnis model canvas.
1. Customer Segments (Segmentasi Konsumen)
Elemen atau komponen business model canvas yang pertama adalah customer segment atau biasa dikenal dengan segmentasi konsumen. Dalam hal ini pelaku bisnis harus menentukan segmen konsumen mana yang akan menjadi target pasar bisnisnya. Segmentasi yang digunakan beragam, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, keadaan ekonomi hingga status sosialnya. Beberapa poin ini dapat dijadikan acuan saat menentukan segmentasi konsumen.
Sebagai contoh brand minuman kopi menciptakan dua produk untuk memenuhi dua segmen konsumen yang berbeda. Lalu, ada sebuah maskapai pesawat menyediakan dua layanan untuk dua segmen konsumen yang berbeda. Saat menentukan segmentasi konsumen pada block BMC canvas ini, kamu bisa mempertimbangkan setidaknya tiga hal, yaitu:
Customer Jobs: Pada block ini diisi untuk mengetahui masalah apa yang ingin dipecahkan, kebutuhan yang ingin dipenuhi, dan tugas konsumen apa yang ingin diselesaikan;
Customer Gain: Untuk block business model canvas disini berfungsi untuk membedah manfaat apa yang diinginkan atau diharapkan oleh konsumen dari produk atau jasa bisnis kamu. Keinginan konsumen pada block BMC ini meliputi keinginan fungsionalitas, sosial, dan emosi;
Customer Pain: Dalam block ini menggambarkan beberapa emosi negatif dari konsumen, seperti apa yang bisa membuat konsumen tidak nyaman, ketakutan konsumen atau risiko.
2. Value Proposition (Proposisi Nilai Konsumen)
Elemen bisnis model canvas yang selanjutnya adalah value proposition. Dengan membuat value proposition kamu dapat mengetahui manfaat apa yang akan konsumen dapatkan saat menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Dalam elemen ini kamu dapat menyusun nilai atau value yang akan diberikan kepada konsumen melalui produk atau jasa bisnis kamu. Kamu bisa menjabarkan keunggulan, kekuatan, dan keunikan yang membedakan produk kamu dengan kompetitor kamu.
Sebagai contoh kamu akan memulai bisnis coffee shop untuk mahasiswa. Keunikan atau kelebihan apa yang akan kamu berikan kepada konsumen sebagai pembeda dengan coffee shop kompetitor? Apakah harga yang ditawarkan lebih terjangkau? Apakah menu yang ditawarkan lebih beragam? Atau fasilitas yang diberikan lebih baik dari kompetitor.
3. Channels (Saluran)
Elemen pada BMC atau bisnis model canvas yang ketiga adalah channels (saluran). Maksud dari channels disini adalah media atau sarana yang akan kamu gunakan untuk menyampaikan produk dan jasa kepada konsumen. Channel menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan bisnis kamu. Pikirkan dengan tepat saluran apa yang akan kamu gunakan untuk menjangkau konsumen.
Pada contoh bisnis coffee shop untuk mahasiswa, kamu bisa menggunakan saluran media sosial dalam menyampaikan value proposition kepada konsumen. Channel merupakan salah satu elemen penting dalam bisnis model canvas ini.
4. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)
Dalam 9 elemen bisnis model canvas, revenue streams menggambarkan dari mana saja sumber pendapatan yang kamu dapatkan dari bisnis tersebut. Penting untuk kamu mengelola sumber pendapatan ini dengan semaksimal mungkin. Pikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan dan memperbanyak sumber pendapatan dari bisnis yang kamu jalani. Kamu harus memikirkan dengan baik strategi apa yang bisa digunakan untuk memaksimalkan sumber pendapatan.
Contoh untuk bisnis coffee shop di atas, selain bisnis kamu mendapatkan pemasukan dari produk minuman yang kamu jual, kamu bisa memanfaatkan sumber pendapatan lain seperti menjual biji kopi, peralatan seduh kopi, kelas belajar kopi dan lain sebagainya. Pastikan kamu sudah memaksimalkan pendapatan bisnis dari berbagai sumber.
5. Key Resource (Sumber Daya)
Key resource adalah elemen bisnis model canvas yang berisikan daftar sumber daya yang sebaiknya bisnis kamu miliki untuk mewujudkan value proposition. Kamu perlu memiliki sumber daya yang sesuai guna mendukung berkembangnya bisnis dan tetap kompetitif. Dalam elemen key resource ini dapat dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu:
Physical Resource: Tempat usaha, bangunan, mesin produksi, bahan baku dan jaringan distribusi;
Intellectual Resource: Merek, hak cipta, trademark;
Human Resource: Sumber daya manusia;
Financial Resource: Cash, kredit, dan lain sebagainya.
6. Customer Relationship (Hubungan Konsumen)
Customer relationship merupakan elemen bisnis model canvas di mana sebuah perusahaan menjalin komunikasi atau hubungan dengan konsumen. Kamu perlu memahami bagaimana cara untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen agar konsumen tidak berpaling ke kompetitor kamu. Karakter atau perilaku konsumen tentu berbeda satu sama lain, untuk itu kamu harus jeli dalam memahami setiap karakter, sehingga kamu bisa menemukan cara untuk mengambil hati dan mempertahankan konsumen.
Tidak hanya itu, kamu juga harus mengetahui cara bagaimana menghadapi komplain dengan baik, menjawab berbagai pertanyaan konsumen, dan lain sebagainya. Beberapa contoh dalam customer relationship yang dapat kamu terapkan adalah dengan memberikan potongan harga, mengadakan giveaway, dan program membership.
7. Elemen Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)
Key activities adalah elemen yang ada di dalam bisnis model canvas yang menggambarkan segala aktivitas yang berkaitan dengan bisnis untuk menghasilkan value proposition. Key activities ini biasanya dipecah menjadi tiga kategori, yaitu:
Produksi: Pada kategori ini, mengacu pada penyampaian produk atau jasa bisnis kamu kepada konsumen;
Pemecahan Masalah: Menemukan solusi untuk masing-masing masalah konsumen menjadi yang utama dalam kategori ini;
Platform: Memperbarui dan menginovasi platform yang digunakan dalam bisnis.
8. Key Partnership (Kerja sama)
Elemen bisnis model canvas ke delapan adalah Key partnership, berisikan daftar resource yang berasal dari luar perusahaan atau external yang dibutuhkan untuk mencapai key activities. Key partnership juga berguna untuk menyampaikan value ke konsumen. Partner utamanya bisa dari mitra bisnis, supplier, perusahaan lain yang mendukung kegiatan bisnis kamu. Untuk mengisi block BMC ini kamu bisa membuat daftar kegiatan dan tugas yang penting.
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Elemen terakhir dari 9 elemen bisnis model canvas yaitu cost structure atau struktur biaya. Di dalam block ini kamu harus memetakan biaya untuk operasional bisnis sesuai dengan value proposition yang sudah kamu buat dalam langkah bisnis model di awal. Dalam cost structure ini kamu bisa menetapkan biaya paling tinggi dan yang paling penting setelah key resource, key partnership, dan key activities.
Lalu, kamu juga perlu untuk mengelola keuangan yang efisien sehingga meminimalisir risiko kerugian dan kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat. Hal ini juga dapat menentukan nilai proposition yang tepat bagi konsumen. Untuk itu kamu harus menyusun laporan keuangan dan pembukuan yang baik.
Manfaat bisnis model canvas
Beberapa manfaat dari penerapan bisnis model canvas adalah sebagai berikut.
1. Mempersingkat Perencanaan Bisnis
Dengan menggunakan model bisnis canvas ini sebuah perusahaan hanya perlu menuliskan poin-poin penting perencanaan bisnis yang ada pada 9 elemen bisnis model canvas. Penentuan poin-poin pentingnya juga lebih terarah dengan sudah adanya block atau 9 elemen bisnis model canvas ini.
2. Fokus Poin Penting pada Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis menggunakan BMC hanya berfokus pada elemen terpenting yang memiliki dampak terbesar dalam pertumbuhan bisnis. Visual chart pada bisnis model canvas membantu pemahaman kekuatan dan kelemahan dengan gambaran keseluruhan bisnis, yang tergantung terhadap poin yang dimasukkan.
3. Mengurangi Risiko Kesalahan dalam Eksekusi Bisnis
Dengan menggunakan model bisnis canvas ini pelaku usaha dapat menjadikannya panduan saat melakukan eksekusi bisnis berdasarkan poin-poin yang sudah dirancang sebelumnya. Dengan adanya panduan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan eksekusi bisnis.
Bisnis model canvas adalah sebuah strategi dalam perencanaan bisnis yang mudah untuk pelaku usaha dalam menuangkan ide dan konsep bisnisnya. Namun, perlu diingat agar perencanaan bisnis berjalan baik, kamu harus menerapkan keseluruhan dari sembilan elemen bisnis model canvas tersebut.
Supaya kamu tidak lupa dan melewatkan block bisnis model canvas ini, kamu bisa membuat dengan to-do list menggunakan aplikasi DoCheck. Dengan aplikasi social to-do list ini kamu jadi lebih mudah dalam memantau progress pekerjaan tim kamu karena kamu bisa membuat to-do list sembilan elemen bisnis model canvas dengan rekan bisnismu dalam satu tempat. Aplikasi ini tersedia GRATIS di Google Play Store dan App Store.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar