JAKARTA -- Sumber daya manusia industri asuransi syariah didorong terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Kris Ibnu Roosmawati mengatakan SDM adalah faktor fundamental dalam pengembangan industri keuangan syariah.
"Kita tahu saat ini masih ada keterbatasan sumber daya perasuransian, terutama syariah, belum banyak yang memiliki pemahaman memadai," katanya dalam Seminar dan Webinar Islamic Insurance Society (IIS), Rabu (23/11/2022).
Ia mendorong agar kompetensi SDM syariah terus ditingkatkan. Selain menciptakan insan yang profesional, juga mampu berkompetisi di tengah kebutuhan pengembangan ekonomi syariah yang sangat tinggi.
SDM yang berkualitas akan mampu berinovasi sehingga dapat meningkatkan industri yang saat ini masih kecil porsinya. Ketua IIS, M Zamachsary menyampaikan, Islamic Insurance Society (IIS) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia industri asuransi syariah.
"Tujuan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada tahun 2024 harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya insani (SDI) dan kompetensi tenaga ahli," katanya.
SDI dan tenaga ahli berperan penting dalam menentukan arah ekonomi dan keuangan syariah ke depan, termasuk juga dari sektor asuransi syariah. Menurutnya, IIS sebagai sebuah perkumpulan ahli asuransi syariah berkomitmen meningkatkan peran dalam memenuhi kebutuhan SDI.
Terutama yang berkualitas dan tersertifikasi serta membantu memajukan industri perasuransian syariah. Pada hari ini, IIS menyelenggarakan Wisuda IV sebanyak 22 orang ahli asuransi syariah dengan gelar profesi Fellow of the Islamic Insurance Society (FIIS) dan 65 orang ajun ahli asuransi syariah yang menyandang gelar profesi Associate of the Islamic Insurance Society (AIIS).
"Dengan demikian, sampai dengan saat ini, alumni IIS saat ini terdiri dari 61 orang tingkat ahli, 471 orang tingkat ajun ahli, dan 2.416 orang tingkat dasar (non gelar)," katanya.
Dalam perjalanan selama 19 tahun yang jatuh tepat pada hari ini, IIS telah banyak melakukan pelatihan dan sertifikasi. Selama tahun 2022, IIS telah menyelenggarakan delapan sesi pelatihan tingkat dasar (basic) yang diikuti 205 peserta, dua sesi pelatihan tingkat ajun ahli (56 peserta), dan 1 sesi pelatihan tingkat ahli (16 peserta).
Tidak hanya itu, pelaksanaan workshop, uji swakelola, literasi dan edukasi melalui perguruan tinggi, KNEKS, komunitas, dan juga media sosial telah dilakukan. Ini guna berperan aktif dalam mendorong kemajuan industri perasuransian syariah.
IIS juga bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perasuransian Syariah (LSP PS) guna memastikan bahwa anggota IIS memiliki kompetensi sebagaimana diatur dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) maupun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di bidang perasuransian khususnya perasuransian syariah.
Pada tahun 2022, IIS juga mengembangkan program baru berupa workshop keahlian khusus yang membahas aspek teknis perasuransian syariah, seperti underwriting asuransi umum syariah, pengembangan produk asuransi umum dan jiwa syariah, aktuaria pada asuransi syariah, dan akuntansi dan keuangan asuransi syariah.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar