majalahtabligh.com

Induk Usaha TikTok, ByteDance Dikabarkan PHK 10% Karyawan

Induk perusahaan TikTok , ByteDance akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10% karyawannya. Pemecatan ini akan berdampak pada karyawan yang berfokus pada R&D, produk, dan operasi.  

Berdasarkan laporan Jiemian News (30/12/2022), para pegawai lini bisnis perusahaan telah menerima pemberitahuan PHK. Beberapa adalah platform informasi Toutiao, TikTok, Douyin , alat komunikasi kantor Feishu, dan platform informasi mobil Dongchedi, hingga departemen komersialisasi dan data perusahaa.

“PHK itu benar dan sesuai yang dikatakan berita. Namun, dilakukan pada 2023 karena kinerja rendah, bukan 2022,” kata karyawan ByteDance kepada Chaintruth.

Lini bisnis perusahaan, Feishu disebut paling terdampak. Dari kesimpulan evaluasi kinerja pada bulan Oktober hingga awal Desember, jumlah staf Feishu berkurang lebih dari 1.000 orang, dengan penurunan lebih dari 10%.

Mengutip dari Pandaily, seorang karyawan Feishu mengatakan bahwa ia telah menerima pemberitahuan dari pimpinannya untuk mengundurkan diri lebih awal. “Hanya masalah waktu sebelum Feishu memberhentikan karyawan,” katanya. Laporan tersebut mengatakan bahawa banyak karyawan dengan kinerja normal telah meninggalkan pekerjaannya sendiri. Sebagian besar alasannya terkait dengan tekanan kerja yang berlebihan.



Dalam dua tahun terakhir, ByteDance telah memperluas skala personelnya secara besar-besaran, dengan lebih dari 100.000 orang pada puncaknya. Namun, perkembangan bisnis edukasi, game, dan lainnya belum sebaik yang diharapkan. 

Pada tahun 2022, pendapatan ByteDance jauh dari harapan. CEO ByteDance Liang Rubo beberapa kali menekankan pengurangan biaya dan berfokus pada bisnis penting dalam perusahaan. Akibatnya, perusahaan mengurangi rencana rekrutmen dan mengecilkan skala berbagai lini bisnis.

Padahal, pada November 2022 TikTok berencana menambah sekitar 3.000 engineer di saat raksasa teknologi lain melakukan PHK. Ini sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pasar, termasuk Amerika Serikat (AS).

Meski begitu, Kepala eksekutif TikTok Shou Zi Chew mengatakan bahwa perusahaan akan selalu lebih berhati-hati dalam hal perekrutan. "Kami masih merekrut, meskipun dengan kecepatan yang menurut kami harus sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi," kata Chew kepada Wall Street Journal, akhir pekan lalu (19/11/2022). 

Sumber Wall Street Journal mengatakan, TikTok juga membuka lowongan kerja di hub Singapura. Tak hanya itu, mereka dikabarkan berencana memperbesar pusat teknik dengan 1.000 pekerja di Mountain View, California.

Sumber mengatakan, raksasa teknologi asal Cina itu merekrut staf untuk meningkatkan fitur di aplikasi, algoritme dan infrastruktur di balik TikTok. Wall Street Journal menjelaskan, TikTok ingin menambah kesempatan bagi kreator konten (content creator) untuk mendapatkan penghasilan di aplikasi. 

Selain itu, perusahaan ingin menambah tim di segmen e-commerce. TikTok tetap merekrut pekerja meski bisnis terkena dampak ekonomi global yang lesu. Perusahaan bahkan memangkas target pendapatan tahun ini dari US$ 12 miliar - US$ 14 miliar menjadi sekitar US$ 10 miliar. []

Sumber: Katadata


Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar