JAKARTA -- Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) mendapat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) membangun entrepreneur milenial. Pendirian MCEBI diinisiasi Asosiasi FEP Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
"Sejak dilaunching Menparekraf Sandiaga Uno setahun lalu, telah menggerakkan para milenial membangun entrepreneur menuju ecopreneur," kata Ketua MCEBI Endang Rudiatin, melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Kamis (2/2/2023).
Endang mengatakan, MCEBI menerjemahkan ecopreneur sebagai enterpreneur yang dalam berwirausaha senantiasa mempertimbangkan keseimbangan alam dan kelestarian kehidupan seluruh makhluk di bumi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah tentang ekonomi hijau dan sustainability.
"Klinik Bisnis Bersama Sandiaga Uno ini merupakan bagian kedua, Pak Menteri bertindak sebagai mentor bagi para peserta klinik bisnis," katanya.
Endang Rudiatin, menyatakan Klinik Bisnis ini menjadi kolaborasi berkelanjutan antara MCEBI dengan Menparekraf Sandiaga Uno untuk menjalankan program pemulihan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggungjawab. Kini sektor pariwisata merupakan yang paling diminati para mahasiswa dalam mengembangkan usahanya, baik fashion, craft, maupun kuliner, dan berkembang di industri pariwisata.
Endang mengatakan sebagai wadah lembaga inkubator bisnis di PTMA2 se-Indonesia, MCEBI telah menyiapkan program inkubasi usaha bagi mahasiswa, khususnya jasa di bidang pariwisata. Yaitu berupa pelatihan bisnis di daerah-daerah pariwisata memanfaatkan kampus Universitas terdekat.
"MCEBI berharap dapat menjalin kerja sama dengan Kemenparekraf setidaknya di enam lokasi destinasi wisata pada tahun 2023, kawasan Borobudur, kawasan Danau Toba, kawasan Labuhan Bajo, kawasan Likupang, kawasan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), kawasan desa wisata di Perbatasan dengan Malaysia," katanya.
MCEBI berharap kerja sama dengan Kemenparekraf ini, maka misi inkubasi di kalangan mahasiswa dapt tercapai. Dengan begitu sebagian tugas Kemenparekraf terlaksana, yaitu melahirkan sebanyak-banyaknya wisatapreneur. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar