JAKARTA - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) telah merealisasikan dana hasil Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) mencapai 53 persen hingga Mei 2023. Dari aksi korporasi tersebut, MBMA menghimpun dana segar Rp 9,2 triliun.
Artinya, Perseroan telah merealisasi dana IPO sebesar Rp 4,88 triliun. Presiden Direktur MBMA, Devin Ridwan menyampaikan, dana tersebut di antaranya digunakan untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang.
"Pembayaran utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk dan ING Bank NV, cabang Singapura masing-masing sebesar 225 juta dolar AS dan 75 juta juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,46 triliun," kata Devin saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (30/6/2023).
Dana IPO lainnya digunakan untuk modal kerja Perseroan seperti biaya karyawan, biaya jasa profesional dan biaya keuangan. Dana juga digunakan untuk membiayai modal kerja anak usaha Perseroan, PT Zhao Hui Nickel (ZHN) seperti pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
Para pemegang saham MBMA melalui RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang mayoritas dialokasikan untuk memperkuat modal perusahaan. Pada tahun lalu, MBMA mencatat pendapatan 455,74 juta dolar AS dengan laba tahun berjalan senilai 37,85 juta dolar AS. Per 31 Desember 2022, total aset perusahaan telah mencapai sebesar 2,42 miliar dolar AS.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar