PebisnisMuslim.Com - Perusahaan pemeringkat saham dan obligasi dunia “Standard & Poor” mengungkapkan bahwa kehadiran sistem keuangan Islami dalam industri keuangan di Afrika adalah alternatif negara-negara miskin tersebut untuk menjembatani defisit fiskal dan kesenjangan infrastruktur dalam dekade mendatang.
Dalam laporannya di ibukota Dubai pada hari Kamis (06/08) kemarin, Standard & Poor menyatakan, “Pemerintah Afrika perlu mengadakan amandemen regulasi keuangan mereka untuk memperkuat instrumen pasar. Tentunya ini akan berdampak pada banyaknya pilihan investasi yang lebih luas bagi calon investor, termasuk menarik likuiditas keuangan Islam.”
Menurut catatan yang didapat Standard & Poor memperlihatkan bahwa instrumen sukuk kini banyak mendominasi industri keuangan Islam di Afrika, terutama di negara-negara berkembang seperti Sudan, Nigeria, Gambia dan Senegal.
Tunisia menjadi negara terakhir yang dikabarkan tertarik akan mengembangkan sukuk sebagai alternatif pembiayaan proyek infrastruktur nasional, tulis Standard & Poor dalam laporannya.
Sumber: eramuslim
0 komentar:
Posting Komentar