MAKASSAR - Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2017 di
Makassar, Sulawesi Selatan, yang diinisiasi Bank Indonesia, diharapkan
menjadi katalisator dalam pengembangan perekonomian berbasis syariah di
wilayah Indonesia timur secara atraktif.
Kepala BI Perwakilan
Sulsel Bambang Kusmiarso mengemukakan untuk skala yang lebih luas,
momentum pelaksanaan festival tersebut bakal mendorong pertumbuhan
ekonomi di wilayah timur.
FESyar 2017 dijadwalkan berlangsung pada 25-27 Agustus mendatang di salah satu pusat perbelanjaan kelas atas di Makassar.
Bambang
menguraikan kegiatan tersebut sangat strategis, mengingat porsi
kegiatan perekonomian berbasis syariah di wilayah timur masih relatif
kecil seperti sektor perbankan.
Sebagai gambaran, aset perbankan
syariah di wilayah timur berada pada 4,61% terhadap nilai aset kumulatif
industri perbankan di wilayah tersebut.
Adapun pada segmen DPK
perbankan syariah hanya 4,02% sedangkan pembiayaan 5,07% dari total
penyaluran pinjaman dari perbankan yang beroperasi di wilayah timur.
"Secara
per daerah, kinerja perbankan syariah di Sulsel yang mencatatkan
struktur lebih tinggi dari rata-rata share perbankan syariah di wilayah
timur," katanya pada Kamis (3/8/2017).
Dengan kondisi tersebut,
pemilihan Makassar, ibu kota Sulsel, sebagai lokasi penyelenggaraan
FESyar 2017 karena dipersiapkan menjadi daerah penggerak ekonomi syariah
di timur.
Selain itu, lanjut Bambang, terdapat potensi khusus
yang dapat dikembangkan seperti di Sulsel yang memiliki 10.440 tanah
wakaf dengan luas 1.029 juta m² (23,35% dari tanah wakaf nasional) dan
53% di antaranya telah bersertifikat wakaf. "Semuanya itu potensi yang
sisa digali kembali dan digerakkan melalui FESyar."
Dia
menjelaskan FESyar 2017 itu merupakan rangkaian dari Indonesia Shari'a
Economic Festival atau ISEF 2017 yang rutin digelar BI sejak 2014.
FESyar
melibatkan stakholder dari seluruh daerah di wilayah Indonesia timur
yang bergerak pada sektor ekonomi maupun keuangan syariah dan bakal
diisi dengan serangkaian kegiatan dengan berorientasi pada literasi
maupun inklusi keuangan syariah secara masif.
Sekedar diketahui,
FESyar memfasilitasi lima segmen usaha yang dinilai menjadi penopang
pengembangan ekonomi syariah meliputi keuangan, kuliner, fashion,
funtrepreneur (wirausaha), serta Fundutainment hiburan.
Kemudian
terdapat pula kegiatan seminar, diskusi workshop, hingga high level
discussion yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta
stakeholder ekonomi syariah di Tanah Air termasuk di Sulsel yang
memiliki potensi besar pada sektor tersebut. []
Sumber: Bisnis
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar