JAKARTA -- Paytren Asset Management (PAM) bergerak cepat setelah
mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25
Oktober 2017. PAM segera mengajukan izin untuk dua produk investasi
berupa reksa dana syariah dalam pekan ini.
Cheif Executive
Officer PAM, Ayu Widuri, mengatakan, PAM berencana dalam lima tahun ke
depan menerbitkan sembilan produk investasi pasar modal. Untuk tahun
ini, PAM akan menerbitkan dua produk reksa dana yakni reksa dana pasar
uang syariah dan reksa dana saham syariah.
"Pekan depan [pekan
ini maksudnya] kami mau submit. Saat ini tahap kami menyiapkan kontrak
dan dokumen. Kami memprediksi dalam dua pekan turun izinnya," kata Ayu
saat ditemui Republika di sela-sela acara Keuangan Syariah Fair Bogor 2017 di Cibinong City Mal, Kabupaten Bogor, Jumat (27/10).
Menurut
Ayu, persiapan untuk penerbitan dua produk tersebut telah dilakukan
sejak lama. Dokumen yang disiapkam telah memasuki tahap finalisasi.
Ayu
optimistis tidak akan menemui kendala berarti dalam proses izin
tersebut. Sebab, pengajuan produk reksadana di OJK sudah sangat mumpuni,
pendaftaran sudah dapat dilakukan secara daring. Berdasarkan pengalaman
PAM dalam mengajukan izin operasional, OJK juga sangat kooperatif
dengan terus meminta PAM untuk memenuhi persyaratan yang kurang.
Ayu
menjelaskan, reksa dana pasar uang menyasar investor ritel dimana
Paytren telah memiliki segmen sendiri. Grup Paytren milik Ustaz Yusuf
Mansur telah memiliki sekitar 1,6 juta anggota.
"Mereka captive market
untuk reksa dana pasar uang syariah. Kami bertahap melakukan literasi
kepada calon investor. Setelah izin keluar kami akan melalukan
sosialisasi kepada masyarakat di luar anggota grup," imbuh Ayu.
Sementara rekda sana saham difokuskan kepada investor institusi. PAM berharap akan memiliki track record kinerja yang positif dalam waktu singkat.
Direktur PAM, Sonny Afriansyah menambahkan PAM sudah melakukan list profilling
kepada 1,6 juta anggota grup mengenai produk investasi yang cocok.
Ternyata mayoritas cocok terhadap produk reksa dana saham dan reksa dana
pasar uang.
"Selain itu, kami juga melihat tren di industri
portofolio terbesar di saham. Tantangan di syariah berat, pertumbuhan
sektor keuangan secara year to date sebesar 20 persen. Sektor
keuangan yang masuk ke syariah baru perbankan. Tantangannya bagaimana
kinerja syariah bisa mengungguli konvensional. Sehingga diharapkan ada
perbaikan," terang Sonny.
Paytren bakal giat melakukan
sosialisasi untuk menggaet investor dalam satu setengah bulan sampai
akhir tahun dalam memasarkan produk tersebut. Ayu menargetkan dari captive market
1,6 juta anggota grup Paytren, sebanyak 500 ribu orang bisa menjadi
investor produk reksa dana syariah PAM. Sedangkan target dana kelolaan
(AUM) sampai akhir tahun ini sebesar Rp 500 miliar.
Selain mempersiapkan dua produk reksa dana, PAM juga menyiapkan sistem reksa dana online.
Sehingga anggota Paytren dan masyarakat luas bisa mengakses
produk-produk PAM secara daring. "Kami berharap pekan depannya lagi bisa
mengajukan sistem reksa dana online. Izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika masih dalam proses," ujar Ayu.
Ayu
menyebut, investasi di reksa dana PAM sangat terjangkau. Investor dapat
melakukan investasi senilai minimal Rp 100 ribu untuk masing-masing
produk. Investasi di reksa dana bisa dilakukan secara berkala tergantung
kemampuan dan kemauan investor. Sedangkan penarikan dana juga minimal
Rp 100 ribu.
PAM menggaet CIMB Syariah sebagai bank kustodian
untuk dua produk tersebut. "Kami sebagai manajer investasi syariah yang
pertama di Indonesia, kami ingin dari hulu ke hilir semua prosesnya
syariah," ujar Sonny.
Terkait rencana investasi, PAM masih akan
mencermati perkembangkan ekonomi. Pertimbangannya, saat ini pemerintah
tengah menggalakkan pembangunan infrastruktur. Selain itu, investasi di
sektor perbankan dan industri dasar. "Selain kompetitif dengan investasi
konvensional, nantinya investor akan mendapatkan manfaat dan berkah,"
kata Sonny.
Ayu menambahkan, tahun depan PAM manargetkan dana
kelolaan mencapai Rp 1 triliun. Untuk mencapai target tersebut, PAM akan
bekerja sama dengan agen penjual perbankan syariah. Sehingga channel
distribusi lebih terbuka. Namun, PAM masih melakukan review kerja sama
dengan agen penjual produk reksa dana.[]
Sumber:Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar