JAKARTA -- Pemerintah melalui Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
mendorong penguatan sektor riil ekonomi syariah. Sebab, sektor riil
ekonomi syariah dianggap sebagai penggerak sektor keuangan syariah.
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang PS Brodjonegoro, menyatakan
keuangan syariah jangan hanya difokuskan pada sektor keuangan. Tapi juga
sekarang pemerintah lebih mendorong pada sektor riilnya.
Dia
menilai sektor riil itulah yang nanti akan menjadi pendorong sektor
keuangan. "Jadi sektor keuangan itu bisa berjalan lancar kalau sektor
riilnya diperkuat. Sektor riil inilah yang mau kami dorong lebih kuat
dan lebih diprioritaskan," kata Bambang kepada Republika seusai Rapat
Badan Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di kantor Bappenas,
Jakarta, Selasa (31/10) petang.
Sektor riil tersebut mencakup
berbagai bidang, seperti industri halal, pariwisata syariah dan industri
makanan dan obat-obatan serta pakaian (fashion). Menurutnya, pemerintah
akan lebih fokus menggarap industri halal yang terdiri atas fashion,
makanan dan pariwisata.
"Jadi kita perkuat industri itu dengan
harapan semakin banyak enterpreneur muda yang muncul dan nanti mereka
akan menjadi nasabah bank syariah," jelasnya.
Nantinya,
pemerintah juga akan memberikan berbagai dukungan untuk memperkuat
sektor riil ekonomi syariah. Pemerintah tengah memformulasikan dan
mempertimbangkan perlunya deregulasi, insentif, maupun promosi khusus.
"Yang pasti pemerintah akan memberikan perhatian lebih," tegasnya.
Staf
Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Kementerian
PPN/Bappenas, Pungky Sumadi, menyatakan, Indonesia harus menjadi negara
yang unggul dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Misalnya
Indonesia menjadi produsen besar untuk pakaian Muslimah. Namun, saat ini
Indonesia masih menjadi pasar, belum menjadi produsen terbesar.
Menurut
Pungky, Indonesia pernah menduduki produsen tertinggi untuk baju-baju
Muslim pada 2012-2013 tapi sekarang kalah dengan negara lain. "Kita
harus mempertahankan ini terutama kualitasnya yang tinggi. Kita pernah
menjadi negara pengekspor vaksin halal terbesar di dunia. Tapi kemudian
kalah dengan Jerman dan Swiss," terang Pungky.
Untuk mendorong
hal tersebut, KNKS telah menyusun peta rencana kerja. Langkah mendorong
industri syariah dilakukan bersama melalui konversi bank misal BPD Aceh
dari bank konvensional menjadi bank syariah.
Selain itu, BPD NTB
yang masih dalam proses konversi serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di
Jawa Timur. Pungky mengaku telah bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa
Timur Saifullah Yusuf untuk membahas konversi BPR-BPR tersebut.
Pungky
menambahkan, di masing-masing lembaga anggota KNKS juga telah melajukan
perbaikan-perbaikan. Misalnya, pasar modal untuk penerbitan sukuk
sistem pencatatannya diubah sedemikian rupa sehingga lebih menarik bagi
pasar. Perbankan juga memberikan kemudahan bagi penerbitan produk-produk
syariah.
Targetnya, dari segi porsi perbankan syariah terhadap
pangsa pasar keuangan nasional paling tidak dalam 20 tahun ke depan
sudah menjadi antara 13-15 persen. Saat ini pangsa pasar perbankan
syariah sebesar 5,4 persen. Sedangkan pangsa pasar industri keuangan
syariah sebesar 8,01 persen per Agustus 2017.[]
Sumber:Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar