JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah Pengurus Wilayah DKI Jakarta
(MES Jakarta) mendorong pengembangan ekonomi syariah. Langkah ini akan
mengintegrasikan tiga pilar ekonomi syariah.
Ketua MES Jakarta
Rezza AB Artha menjelaskan, MES Jakarta menilai, nilai ekonomi syariah
di Jakarta besar, tapi pertumbuhannya kecil. Penyebabnya adalah
kurangnya komitmen empat pemangku kepentingan ekonomi syariah yakni
pemerintah, korporasi, akademisi, dan masyarakat.
Dukungan
pemerintah dinilai masih kurang, misalnya KUR. Ketimbang memakai skema
kredit, skema syariah harusnya bisa lebih besar. Belum lagi pola pikir
korporasi yang belum mendahulukan ekonomi syariah. SDM ekonomi syariah
masih kurang. Apalagi ada citra mereka yang kuliah ekonomi syariah tidak
sekeren konvensional.
''Masyarakat sebagai pelaku tidak bisa disalahkan. Kalau diamati,
pemerintah bisa jadi motor dengan pembiayaan usaha syariah dan Kartu
Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) syariah,'' kata Rezza
saat berkunjung ke Kantor Republika.co.id, Rabu (1/11).
Program
pengembangan UMKM seperti Oke Oce juga perlu ada porsi syariahnya. Pun
pembayaran gaji pegawai pemerintahan di DKI Jakarta yang bisa diberi
opsi menggunakan jasa keuangan syariah.
Di sektor keuangan, MES
Jakarta juga ingin mengembangkan pusat ekonomi syariah hingga RW dan RT
yang diawali dengan program Laku Pandai Syariah. ''Jakarta memang bukan
wilayah terpencil. Tapi soal ekonomi syariah, Jakarta ini remote area,'' kata Rezza.
Selain
itu, MES Jakarta juga sedang menyiapkan program pengembangan ekonomi
umat berbasis masjid dan pusat komunitas di Koja, Manggarai, dan Pondok
Indah. ''Tiga tempat itu rencananya akan kami jadikan sebagai pusat
pembianaan pebisnis daring (onlinepreneur),'' ucap Rezza.
Bendahara Umum MES Jakarta Ivan Andy Darmawan mengatakan, saat ini
ada 150 toko kelontong yang sedang diverifikasi kesiapannya menjadi agen
Laku Pandai. MES Jakarta tengah menjajaki kemungkinan dengan bank
syariah.
Langah ini seiring dengan semangat Oke Oce. Pada sisi
ini, MES ingin ambil bagian pada usaha berbasis syariah, utamanya
digitalisasi. Sudah ada aplikasi daring buatan anak Indonesia yang
jangkauannya internasional. Hal ini untuk mengantisipasi pengangguran
korban PHK.
''Para prinsipnya kami ingin menggerakkan Oke Oce
yang sesuai prinsip syariah agar masyarakat bisa punya penghasilan,''
kata Ivan.
Bila sistem sudah siap, toko kelontong pun nantinya
bisa ikut menyalurkan bantuan sosial. Rencananya, akan ada sejumlah RT
dan RW akan jadi percontohan dan program ini akan luncur sebelum akhir
2017.
Di pilar ekonomi sosial syariah, MES Jakarta sudah bertemu
Bazis DKI. Bazis menyatakan siap membantu MES dan berkolaborasi untuk
program sosial keumatan. ''Insya Allah akan ada kerja sama. Bazis DKI
punya dana zakat untuk pengembangan ekonomi umat. Kami punya program
ekonomi berbasis masjid, bisa sinergi,'' kata dia.[]
Sumber:Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar