MATARAM -- Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang menuju konversi menjadi
Bank NTB Syariah yang ditargetkan mulai terwujud pada Agustus 2018.
Gubernur NTB Tuan Guru Haji T(GH) Muhammad Zainul Majdi, selaku pemegang
saham mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dalam proses
transformasi bank kebanggaan masyarakat NTB.
Gubernur yang
dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) juga menyinggung dukungan
dari pihak legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB.
"Kalau dalam rencana lain, kadang ada perdebatan cukup panjang dalam
perkaya gagasan, (tapi) khusus konversi Bank NTB ini kita jadi saksi
bahwa DPRD NTB beri dukungan yang luar biasa," ujar TGB dalam
sosialisasi konversi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB,
Rabu (15/11).
TGB menyebutkan, konversi menjadi Bank NTB Syariah
merupakan kesepakatan bersama seluruh pemegang saham, termasuk bupati
atau wali kota se-NTB, melalui keputusan bersama pada 31 Oktober 2016.
TGB bersama seluruh bupati atau wali kota berkeyakinan konversi Bank NTB Syariah
memiliki prospektif yang cerah, baik dari sisi ekonomi maupun
kenyamanan nasabah. Bagi TGB, indikator melaksanakan proses pembangunan
di NTB ialah bagaimana membuat program mendapat baik, ada asas
keberlanjutan, dan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Program
konversi Bank NTB Syariah juga menyerap nilai-nilai yang tumbuh di
masyarakat NTB yang dikenal kental akan nuansa religius.
"Sejauh dari program itu dirasakan warga maka program itu tak lagi
datang dari pemerintah tapi datang dari kepemilikannya karena mereka
merasa program ini menghargai," lanjut TGB.
Latar belakang
religius yang dimiliki masyarakat NTB, dan Indonesia secara eksplisit
terkandung dalam sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. NTB
sendiri dikenal sebagai salah satu daerah yang kental dengan nilai-nilai
keIslaman, mengingat mayoritas penduduk NTB beragama Islam.
"Kami pemegang saham yakin kalau suatu program mengadopsi nilai-nilai
dasar yang diyakini masyarakat, InsyaAllah program ini sukses. Kami
melihat Bank umum syariah akan lebih menyamankan buat masyarakat,"
ungkap TGB.
Konversi, menurut TGB, tak sekadar bertransformasi,
melainkan juga membawa perubahan positif dari aspek meningkatkan
keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan masyarakat. Mengutip perkataan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana tantangan ke depan bukan hanya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pemerataan.
TGB menilai, perbankan syariah dapat menjadi bagian strategis dalam
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan dalam pembangunan
ekonomi. Menurut TGB, persoalan mendasar yang kerap dihadapi ialah
ketimpangan ekonomi. TGB optimistis kehadiran perbankan syariah mampu
menjadi jalan kel dalam mengatasi persoalan ketimpangan ini mengingat
nilai-nilai yang terkandung dalam perbankan syariah mengedepankan asas
keadilan dalam setiap aspeknya. []
Sumber:Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar