JAKARTA -- BRI Syariah mencatat pertumbuhan aset pada semester I 2020 menjadi Rp 49,56 triliun, naik 33,7 persen dari Rp 37,92 triliun pada semester I 2019. Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah, Fidri Arnaldy menyampaikan laba semester I 2020 tumbuh 226 persen menjadi Rp 116 miliar, dari sebelumnya Rp 35 miliar pada semester I 2019.
"Kita ada perubahan target di Rencana Bisnis Bank (RBB) tapi sedikit saja, kita minta agak melandai untuk antisipasi juga di semester II," katanya, Rabu (22/7).
Perusahaan optimistis tetap tumbuh positif di tahun ini meski dilanda wabah Covid-19. Perubahan target portofolio bisnis juga tidak tajam dan masih bisa di atas 25 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) per semester I 2020 tercatat tumbuh 46,2 persen jadi Rp 41,07 triliun, naik dari Rp 28,09 triliun (yoy). Pembiayaan tumbuh 56 persen menjadi Rp 37,44 triliun dari Rp 24,01 triliun.
Fidri menyampaikan semua segmen pembiayaan tumbuh, termasuk konsumer yang tumbuh sebesar 39 persen. BRI Syariah berkomitmen untuk tetap fokus pada segmen ritel, termasuk UMKM yang memiliki porsi hingga 75 persen portofolio.
Strategi tumbuh tahun ini didorong oleh transformasi digital dan budaya perusahaan. Penggunaan teknologi meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja. Kecepatan layanan jadi meningkat tajam dibanding dengan menggunakan cara manual.
Selain itu juga, BRI Syariah menerapkan transformasi kultur pada karyawan. Mereka yang memiliki produktivitas tinggi diberikan reward. Fidri meyakini dengan transformasi ini banyak peluang yang bisa diraih, termasuk dari pasar halal.
"Kita masih bisa tumbuh agresif di tengah kehati-hatian, kami masih sangat yakin banyak sektor yang bisa kita kembangkan," katanya. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar