JAKARTA -- Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus didorong untuk menggunakan teknologi digital agar mampu bertahan pada masa pandemi COVID-19. Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 70 persen UMKM tidak bisa bertahan pasca-pandemi dan sisanya mampu bertahan karena menggunakan teknologi digital.
Maka dari itu, Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy mengatakan BRIsyariah berkomitmen untuk membantu meningkatkan digitalisasi pembiayaan kepada UMKM. BRIsyariah terus bersinergi dengan pemerintah dan pihak lainnya."Digitalisasi UMKM terbukti sudah mampu menjadi penyelamat usaha di masa pandemi," katanya dalam keterangan pers, Jumat (25/9).
Transformasi digital UMKM juga diharapkan dapat membantu Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi sekaligus menghadapi pasar global. Beberapa inisiatif digitalisasi yang dilakukan BRIsyariah untuk membantu perkembangan UMKM adalah melalui Salam Digital dan i-Kurma.
Salam Digital BRIsyariah adalah portal pengajuan pembiayaan yang mempermudah akses permohonan nasabah secara cepat dan sesuai prinsip syariah. Produk yang ditawarkan dalam portal tersebut bukan hanya untuk UMKM seperti produk KUR dan Mikro Faedah.
Di dalamnya juga termasuk kepemilikan rumah (Griya Faedah), Multi Faedah, hingga Purna/Pra Purna untuk PNS aktif dan pensiunan PNS. Salam Digital BRIsyariah merupakan bentuk digitalisasi pembiayaan sebagai pendorong pertumbuhan pembiayaan pada sektor UMKM.
Salam Digital dapat diakses untuk mendapat fasilitas pembiayaan lebih mudah dan cepat. Jika sesuai aturan, pada hari yang sama dana bisa cair. Digitalisasi ini juga menjadi upaya membangun masyarakat yang lebih memahami perbankan syariah."Kita harus terus melakukan sosialisasi edukasi mengenai perbankan syariah," katanya.
Digitalisasi juga perlu dibarengi dengan peningkatan service level, agar menarik bagi masyarakat. Harapannya, literasi keuangan syariah dan market share perbankan syariah akan meningkat, dan bisa menuju potensi pasar halal dunia.
Digitalisasi UMKM menjadi penting karena 98 persen ekonomi nasional berasal dari UMKM. Selain itu, UMKM menyerap tenaga kerja nasional sebesar 117 juta atau 97 persen dari total tenaga kerja. Namun demikian, kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih sekitar 60 persen. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar