YOGYAKARTA – Muhammadiyah merayakan milad yang ke-109 tahun pada 18 November 2021, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas berkayakinan bahwa di abad kedua Muhammadiyah nanti akan terus ada dan tetap memberi manfaat.
Keyakinan itu Abbas titipkan kepada Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), oleh karenanya mereka harus diberi optimisme dan diarahkan supaya menjadikan tokoh-tokoh pejuang –pendahulu Muhammadiyah sebagai refleksi dalam mengelola Muhammadiyah di abad kedua.
Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi ekonomi dan kewirausahaan ini pada (15/11) di acara Kajian Resespi Milad Muhammadiyah ke-109 yang diadakan AMM Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta mengungkapkan, menatap abad kedua Muhammadiyah, semangat keberdayaan ekonomi dan bisnis harus digelorakan.
Menurutnya, Muhammadiyah yang selama ini dikenal sebagai organisasi Islam dengan aset melimpah, namun secara bersamaan dalam bidang ekonomi dan bisnis baik Muhammadiyah secara organisasi maupun warganya diakui masih belum mapan.
Oleh karena itu, meski banyak disanjung pihak luar sebagai organisasi ‘kaya raya’, namun warga Muhammadiyah tidak boleh terlena. Abbas menegaskan, supaya Muhammadiyah jangan berada di zona nyaman dengan melihat angka amal usaha yang dimiliki.
“Kita sebagai organisasi, kita juga punya cita-cita bagaimana kita membuat organisasi kita ini selain maju juga kuat ekonominya,” ungkapnya.
Melihat potensi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, Anwar Abbas berharap di masa depan Muhammadiyah bisa menjadi organisasi yang semakin mapan, sehingga bisa berbuat banyak membantu umat semakin luas.
Kedepan, meski pengelolaan dana persyarikatan dikelola oleh masing-masing pimpinan di beberapa level tingkatan, namun ia berharap tetap harus ada konsolidasi untuk mengetahui jumlah dana yang dikelola oleh Muhammadiyah secara nasional.
Konsolidasi keunganan Muhammadiyah secara nasional diharapkan bisa menambah nilai lebih Muhammadiyah, baik di mata lembaga keuangan maupun di mata umum lain. Abbas menegaskan, bahwa saat ini dana Muhammadiyah yang disimpan di lembaga keuangan lebih besar dari jumlah pembiayaan yang diterima Muhammadiyah.
Potensi lain yang harus dimaksimalkan untuk mewujudkan Muhammadiyah sebagai organisasi mapan, adalah dari zakat, infak, dan shadakah (ZIS). Menurut Abbas, jika potensi ZIS di Muhammadiyah bisa dihimpun dengan maksimal, maka akan berbanding lurus dengan semakin luasnya kebermanfaatan Muhammadiyah terhadap umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. []
Sumber: Muhammadiyah
0 komentar:
Posting Komentar