JAKARTA--Fasilitas insentif keringanan pajak bagi bisnis perumahan yang digulirkan pemerintah tahun ini telah mendorong gairah bisnis properti. Segmen milenial atau kalangan first time home buyer, menjadi target utama sejumlah pengembang.
Merekapun berlomba menawarkan beragam jenis hunian tapak maupun apartemen dengan berbagai kemudahan yang menarik. Mulai dari lokasi strategis, diskon harga subsidi uang muka, subsidi biaya-biaya akad, suku bunga ringan, dan sebagainya. "Sehingga kalangan milenial tidak perlu menyediakan dana awal yang besar untuk membeli unit di sini," kata Project Director LRT City Ciracas Chaerul Annas dalam keterangan tertulisnya Selasa (30/11).LRT City Ciracas sendiri menawarkan konsep hunian transit oriented development (TOD). Hunian vertikal ini memiliki kelebihan berupa tersedianya fasilitas sarana angkutan massal cepat atau light rail transit (LRT) yang bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki. Konsep ini dinilai menarik bagi warga kota metropilitan yang tinggal di Bodetabek, namun bekerja di Jakarta. Mereka bisa menjangkau pusat kota hanya beberapa menit dengan menggunakan LRT tersebut.
Salah satu proyek dengan kemajuan yang baik yaitu LRT City Ciracas, berlokasi di Jalan Penganten Ali, Ciracas, Jakarta Timur. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 6,2 hektar yang akan mencakup total 3.668 unit apartemen beserta fasilitas lainnya untuk memenuhi lifestyle pekerja milenial urban.
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) pengembang properti berbasis transportasi massal pertama terus berprogres untuk membangun belasan proyek LRT City di seluruh kawasan Jabodetabek. "Hunian TOD juga terus didorong oleh pemerintah karena menjadi solusi hunian di perkotaan sekaligus sarana mobilitas dengan LRT yang efisien,"kata Direktur Utama ADCP Rizkan Firman di sela topping off struktur utama tower Azure.
Progres LRT Jabodebek yang akan beroperasi tahun depan tentunya akan menjadi katalis untuk mendorong penjualan unit LRT City dan membuat tren peningkatan value dari unit di sini. "Masyarakat diuntungkan dengan peningkatan harga unitnya maupun captive market yang besar untuk unitnya disewakan," katanya.
Setelah prosesi topping off ini akan dilanjutkan dengan proses finishing untuk mengejar target serah terima (handover) di tahun 2022 bersamaan dengan operasional LRT Jabodebek.
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar