JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau untuk terus menumbuhkan usaha-usaha berbasis syariah. Wapres mengatakan, untuk membangun ekonomi syariah, diperlukan banyak usaha syariah.
Karena itu, saat menerima pengurus Himpunan Ikatan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng (HIKMAT) Jabodetabek melalui konferensi video, Kamis (24/2), Wapres mengimbau, sesuai dengan ajaran agama agar melakukan perubahan dari usaha konvensional menjadi usaha berprinsip syariah.
"Kemudian juga bagaimana memigrasikan, menghijrahkan yang sekarang masih berada di konvensional menjadi ke syariah, ini lah hal yang sedang kita bangun, para mahasiswa juga harus menyiapkan diri ke arah sana," kata Wapres dikutip dari siaran persnya, Kamis (24/2).
Wapres pun pun menyambut baik para santri yang telah memulai usaha, serta mengajak untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi syariah.
Menurut Wapres, apabila gerakan para santri tersebut dapat berjalan dengan baik, Wapres optimis ekonomi umat Islam akan melaju pesat dan semakin berkembang, karena potensi yang dimiliki umat Islam begitu besar. Pemerintah pun saat ii telah menginkubasi para pengusaha-pengusaha yang berbasis ekonomi syariah.
"Pengusaha syariah kita bangun melalui inkubasi-inkubasi di berbagai daerah, ditumbuhkan, dimunculkan, disemai kemudian ditingkatkan yang sudah ada, dibesarkan," ujar Wapres.
Wapres mengatakan, ekonomi syariah dipercaya menjadi salah satu instrumen penting dalam pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi tersebut.
Untuk itu, diperlukan peran aktif organisasi masyarakat Islam untuk mendorong kemajuan umat sehingga dapat turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Bagaimana HIKMAT itu menjadi lembaga yang menjadi lokomotif perbaikan, perubahan, penggerak kelompok kecil yang memiliki berbagai kreatif-kreatif, di dalam dakwah, di dalam menumbuhkan ekonomi [dengan] membangun cara berpikir yang kritis, inovatif, berpikut yang tidak tekstual, tetapi tetap ber-manhaj bukan liberal," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres pun meyakini kemakmuran umat Islam itu bisa dicapai, dengan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Karenanya ia mendorong peningkatan SDM unggul melalui pengetahuan dan teknologi, baik di lingkup pendidikan tinggi, universitas, ataupun juga keterampilan-keterampilan.
Meningkatkan kualitas SDM, lanjutnya, dapat dilakukan para santri dengan membangun dakwah yang konstruktif, salah satunya melalui media daring. Untuk itu, santri harus dapat memanfaatkan media.
Wapres juga berharap agar para santri, sebagai orang yang dianggap memahami ajaran-ajaran agama dapat berperan dalam merubah, memperbaiki dan memberi solusi permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Saya berharap santri tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi menjadi tokoh-tokoh perbaikan, tokoh-tokoh perubahan, problem solver, tokoh-tokoh yang menyelesaikan masalah di masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Anggota HIKMAT Muhammad Ainul Khaq menyampaikan sebagian alumni Tebuireng telah menjadi santripreneur dengan memulai usaha yang berbasis syariah. Ia berharap Wapres dapat memberikan arahan agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dari sektor UMKM.
"Kami juga mohon bimbingan arahan dari Kiai agar dapat mengembangkan usaha-usaha kami sendiri terutama di kalangan santri alumni Tebu Ireng. Sehingga dapat mewujudkan santripreneur yang berkualitas dan berintegritas serta dapat membantu dalam pemulihan ekonomi di negara ini," katanya.
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar