JAKARTA -- Pemerintah memiliki alternatif untuk melakukan pendanaan pembangunan ibu kota negara (IKN). Pertama pendanaan yang bersumber dari surat berharga negara meliputi surat berharga syariah negara (SBSN) dan kedua surat utang negara (SUN).
Bahkan Otorita IKN dapat menerbitkan obligasi dan/atau sukuk sendiri. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran Pemerintah dalam rangka Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara serta Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.
Untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara yang dilakukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara, Otorita Ibu Kota Nusantara dapat menerbitkan obligasi dan/atau sukuk Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.
"Penerbitan obligasi dan/atau sukuk pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara sebagaimana dimaksud dilakukan dengan persetujuan Menteri dan mendasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis Pasal 5 Ayat 2 dalam PP tersebut, Jumat (6/5/2022).
Sementara itu, dalam Pasal 9 PP tersebut disebutkan pemerintah dapat mengalokasikan belanja Kementerian/Lembaga atau Otorita Ibu Kota Nusantara digunakan pembiayaan proyek/kegiatan APBN yang bersumber dari penerbitan SBSN. Adapun alokasi belanja Kementerian/Lembaga untuk pembiayaan proyek/kegiatan APBN yang bersumber dari penerbitan SBSN sebagaimana dimaksud termasuk dalam rangka pendanaan untuk persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus lbu Kota Nusantara.
Selanjutnya, proses pengusulan, pengalokasian, dan pelaksanaan anggaran proyek/kegiatan APBN yang bersumber dari penerbitan SBSN sebagaimana dimaksud dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pembiayaan proyek melalui penerbitan SBSN. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar