JAKARTA -- Prudential Syariah berkomitmen untuk meningkatkan akses proteksi hingga kalangan masyarakat bawah sehingga lebih inklusif. Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar menyampaikan strategi pengembangan produk akan disesuaikan dengan kebutuhan dari target pasar.
"Prudential Syariah dalam mengembangkan produk akan lebih transparan, sederhana, mudah diakses, dan juga terjangkau karena kita menyasar kalangan menengah ke bawah," katanya dalam Media Visit Prudential Syariah ke Republika, Selasa (7/6).
Menurutnya, Prudential Syariah akan meluncurkan produk proteksi yang sangat terjangkau mulai dari Rp 10 ribu. Harga yang murah untuk perlindungan asuransi dinilai lebih sesuai dengan nilai-nilai syariah yang mengedepankan gotong royong.
Untuk mempermudah akses, Prudential Syariah mendorong sisi inovasi dan digitalisasi. Omar mengatakan, akses digital akan ditawarkan melalui aplikasi DEEN by Prudential Syariah yang akan segera diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.
"Kita akan luncurkan mungkin sekitar bulan depan, ini akan lebih memudahkan akses masyarakat pada produk proteksi yang terjangkau," katanya.
Prudential Syariah menargetkan peningkatan bisnis dari sisi jumlah nasabah sekaligus dalam rangka peningkatan literasi asuransi syariah yang masih sangat rendah. Menurutnya, perusahaan akan membangun ekosistem literasi melalui Sharia Knowledge Center yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga.
Chief Human Resources and Community Investment Officer Prudential Indonesia, Indrijati Rahajoe menambahkan, Prudential Syariah berkomitmen meningkatkan literasi asuransi termasuk yang berbasis syariah. Prudential membuat payung program literasi sambil menggandeng sinergi.
"Kita tentu akan gandeng komunitas-komunitas Muslim, seperti NU dan Muhammadiyah, saat ini kita sudah sinergi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)," katanya.
Prudential Syariah juga menyasar target tidak hanya milenial tapi juga market generasi muda, seperti mahasiswa dan pelajar. Program literasi tersebut diharapkan memperbesar potensi pasar, tidak hanya di masa kini tapi juga di masa depan saat taraf ekonomi mereka mengalami peningkatan.
Strategi kolaborasi tersebut akan semakin memperkuat ekosistem agar masyarakat semakin sadar untuk alokasi proteksi dalam perencanaan keuangannya. Apalagi setelah pandemi yang merupakan momentum kenaikan adopsi produk-produk asuransi, termasuk syariah.
Selama pandemi, nilai klaim Prudential sendiri mencapai Rp 16,6 triliun, sementara untuk syariah sekitar Rp 1,2 triliun. Dana tabarru Prudential Syariah pun semakin meningkat hingga mencapai 45 persen dari industri. Total aset Prudential Syariah sendiri sebesar Rp 7,8 triliun.
Chief Marketing and Communications Officer Prudential, Luskito Hambali menyampaikan, Prudential Syariah didorong untuk memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dari induknya. Peluncuran produk dalam dua tahun terakhir pun lebih banyak berbasis syariah.
"Kita luncurkan produk yang sesuai kebutuhan pasar, yang lebih banyak tradisional dan basis digital, dan itu basisnya syariah," katanya.
Luskito menambahkan, Prudential Syariah akan selalu mengamati kondisi pasar dalam meramu inovasi produk. Seperti misalnya untuk produk unit link akan tetap ada jika pasar membutuhkannya, begitupun sebaliknya.
Prudential mendorong ada inovasi pada produk-produk asuransi di pasar sehingga dapat menjadi arus baru yang dapat diterima masyarakat. Termasuk dalam inovasi platform digital DEEN by Prudential Syariah yang merupakan bagian dari PULSE.
Aplikasi ini tidak hanya menjadi alat untuk adopsi produk proteksi tapi juga platform literasi yang mudah dijangkau. Didalamnya akan ada sejumlah layanan yang relevan dengan proteksi dan kesehatan masyarakat.
"Aplikasi tersebut selain untuk promosi juga edukasi untuk gaya hidup sehat, baik melalui artikel, diet plan, hingga pedoman misal untuk meal plan penderita diabetes, sehingga dengan ini bisa meningkatkan taraf kesehatan masyarakat," katanya. Ia berharap langkah tersebut akan menjadi jawaban dari kebutuhan masyarakat yang menginginkan produk proteksi sederhana namun berdampak.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar