majalahtabligh.com

Twitter akan Memperkenalkan Tanda Centang Emas, Abu dan Biru

  


LOS ANGELES — Bos Twitter Elon Musk telah meluncurkan rencana tentatif baru untuk verifikasi pengguna yang akan dirilis Jumat depan (2/12). Rencana itu berupa tanda centang emas, abu dan biru pada akun twitter.

Langkah itu dilakukan setelah dia berhenti memonetisasi "centang biru", yang memverifikasi identitas pengguna, menyusul gelombang akun parodi yang menyamar sebagai mantan presiden dan selebritas. Musk mengatakan di platform media sosial bahwa akan ada tiga jenis centang verifikasi. 

“Cek emas untuk perusahaan, cek abu-abu untuk pemerintah, biru untuk individu (selebriti atau bukan) dan semua akun terverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum cek diaktifkan,” tulisnya di Twitter dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (27/11).

Menurut Musk kabar ini akan menyakitkan tapi perlu dilakukan. Dia juga mengatakan semua akun yang diverifikasi akan diautentikasi secara manual sebelum diberi salah satu tanda centang ini. Namun, tidak ada informasi apakah pengguna harus membayar untuk layanan tersebut. 

The Verge melaporkan bahwa langganan untuk menggunakan layanan yang disebut "Twitter Blue" dapat meningkat dari 5 dolar (Rp 78 ribu) menjadi 20 dolar (Rp 314 ribu).

Musk telah menggunakan Twitter sebagai platform untuk mensurvei pengguna tentang beberapa rencana perusahaan, seperti apakah Twitter harus menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan. 

Sebagai hasil dari jajak pendapat, yang dia sebut sebagai "Vox Populi, Vox Dei" (suara rakyat, suara Tuhan), dia mengatakan akan mulai memulihkan akun kontroversial.

Pekan lalu, mantan Presiden AS Donald Trump, yang dituduh menyebarkan misinformasi COVID-19 dan dimakzulkan karena menghasut pemberontakan atas serangan US Capitol 2021, akun Twitternya dipulihkan. 

Musk juga telah memecat banyak staf Twitter, termasuk mereka yang menghapus akun yang menyebarkan informasi yang salah atau menghasut kebencian. 

Yang lain berbondong-bondong berhenti setelah Musk mengeluarkan ultimatum kepada karyawan untuk berkomitmen pada Twitter baru yang "hardcore" dan bekerja berjam-jam yang melelahkan, atau meninggalkan perusahaan. 

Kantor Twitter di Brussel dilaporkan tutup minggu ini setelah dua staf yang tersisa pergi, menimbulkan kekhawatiran tentang apakah perusahaan media sosial itu akan mematuhi peraturan baru yang ketat di Eropa tentang pengawasan konten online.


Sumber: Republika 

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar