JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bertahan di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (1/12/2022). Sejak pembukaan tadi pagi saham GoTo sudah anjlok hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB0
Tercatat saham perusahaan teknologi ini sejak pagi turun turun Rp 10 atau 6,62% ke level Rp 141. Itu merupakan batas penurunan terdalam dalam sehari sehingga menyentuh level ARB.
Dikutip dari data RTI, saham GoTo langsung anjlok di awal perdagangan. Selanjutnya, saham itu betah di level Rp 141 hingga akhir perdagangan.
Anjloknya saham GoTo sejalan dengan berakhirnya periode lock up atau penguncian saham perusahaan pada 30 November 2022. Dengan berakhirnya penguncian tersebut, maka pemegang saham 'lama' bisa melakukan transaksi atau menjual saham GoTo.
Volume saham GoTo yang ditransaksikan pada hari ini mencapai 461,86 juta saham dengan nilai Rp 65,12 miliar. Adapun frekuensi transaksinya sebanyak 17.129 kali. Kapitalisasi pasar GoTo tercatat Rp 167 triliun.
Pengamat Pasar Modal Hans Kwee menilai penurunan saham GoTo hari ini memang karena dibukanya periode lockup saham GoTo. Pelaku pasar dinilai bereaksi berlebihan atas kabar tersebut.
"Memang biasanya pasar itu selalu over reaktif untuk suatu kejadian. Jadi bergerak berlebih," tuturnya kepada detikcom.
Meski begitu, Hans menilai GoTo sebagai perusahaan teknologi terbesar di Indonesia masih memiliki harapan besar. Perusahaan masih memiliki penguasaan pasar yang besar, baik di sisi bisnis terkait transportasi maupun belanja online.
"Memang dari awal perusahaan sudah menjelaskan saat ini posisinya rugi dan mungkin ke depan masih rugi. Tapi kalau kita sebenarnya perusahaan menunjukkan perbaikan di mana kalau kita perhatikan margin kontribusinya penurunannya mulai menipis. Artinya perusahaan itu mungkin beberapa saat ke depan kontribusi marginnya akan bergerak positif," tambahnya.
Hans menyarankan, jika pelaku pasar yang sudah memegang saham GoTo agar tidak terbawa kepanikan yang terjadi di pasar. Sebab dia yakin pergerakan saham GoTo saat ini hanya sekadar digerakkan oleh kepanikan semata.
Sumber: Detik Financ
0 komentar:
Posting Komentar