MAKASSAR -- Kantor Perwakilan (KP) Bank Indonesia Sulsel menghelat talkshow tentang Mendorong Industri Halal di Sulawesi Selatan yang masih dalam rangkaian Festival Ekonomi Syariah di Kawasan Timur Indonesia di Aula UIN Alauddin Jl Samata Kabupaten Gowa, Selasa (12/9/2017).
Kepala KP BI Sulsel, Bambang Kusmiarso menuturkan penyelenggaraan rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di KTI yang berpusat di Kota Makassar merupakan rangkaian
event menuju Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang akan
dilaksanakan di Surabaya pada 8-11 November 2017 dalam rangka mendorong
pengembangan keuangan syariah dan kegiatan ekonomi di sektor riil.
"Hal
utama yang diangkat dalam Shari’a Forum adalah mengenai bagaimana
mendorong industri halal di Sulsel. Berdasarkan State of the Global
Islamic Economy Report (2016), Indikator Ekonomi Islam Global (GIEI)
Indonesia pada 2015 menduduki peringkat 10 dari 73 negara," katanya.
Indikator ini menunjukkan kesehatan dan perkembangan ekosistem
Ekonomi Islam saat ini terbilang baik seperti industri halal food,
Islamic finance, halal travel, modest fashion (fashion berbasis
syariah), media dan rekreasi halal, serta farmasi dan kosmetik halal
"Bahkan untuk keempat industri halal food, halal travel, modest
fashion, serta halal media & recreation, negara Indonesia belum
masuk ke sepuluh besar negara dengan ekosistem terbaik.
Sementara pada
industri farmasi dan kosmetik halal, negara Indonesia berada pada
peringkat 8 dari 10 negara dengan ekosistem terbaik. Negara dengan
indikator terbaik untuk kelima ekosistem industri tersebut adalah United
Arab
Emirates," ujar Bambang.
Sementara untuk industri Islamic finance, negara dengan indikator
terbaik untuk ekosistem Islamic finance adalah Malaysia. Indonesia
sendiri berada pada peringkat 9 dari 10 negara dengan ekosistem
terbaik untuk industri Islamic finance. []
Sumber: Tribunnews
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar