ASTANA -- Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2017 memberikan
penghargaan kepada ilmuwan muda Indonesia Hylmun Izhar atas
kontribusinya dalam pengembangan keuangan dan ekonomi syariah global.
Dr Hylmun Izhar mendapat penghargaan dari GIFA sebagai Tokoh Akademik
Keuangan Islam Global 2017 yang ditetapkan oleh komite penghargaan GIFA
2017. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Pusat Keuangan
Internasional Kazakhstan.
Dalam sambutannya, Ketua GIFA Humayon
Dar mengatakan, GIFA memberi penghargaan kepada Dr Hylmun Izhar Institut
Riset dan Pelatihan Islam (IRTI) milik Bank Pembangunan Islam (IDB)
karena kontribusi riset dan akademiknya untuk perkembangan perbankan dan
keuangan Islam.
"Inilah sosok muda yang kami pikir pantas menerima penghargaan ini
atas upayanya di bidang perbankan dan keuangan Islam. Kami menyampaikan
selamat juga untuk IRTI," kata Dar dalam keterangan resmi kepada Republika.co.id, Senin (11/9).
Komite penghargaan GIFA, lanjut Dar, mempertimbangkan empat tokoh yang
semuanya laik menerima penghargaan GIFA. Namun, Dr Izhar dipilih
berdasarkan konsensus dan pengaruhnya mengembangkan industri keuangan
syariah ke depan.
Menerima penghargaan dari GIFA, Izhar mengaku
amat terhormat atas penghargaan bergengsi itu. Sebelum bergabung dalam
Grup Bank Pembangunan Islam (IDB), Izhar merupakan periset keuangan
Islam di anak perusahaan Oxford Centre for Islamic Studies (OXCIS)
Inggris, Oxford Islamic Finance, Ltd. Ia juga menjadi pengajar ekonomi
dan keuangan Islam di Markfield Institute of Higher Education (MIHE),
Leicester, Inggris serta aktif sebagai pembimbing disertasi mahasiswa
pasca sarjana.
Izhar juga menjadi salah satu penulis laporan
bersama UNDP dengan IDB Group yang berjudul, I for Impact: Blending
Islamic Finance and Impact Investing for the Global Goals. Bersama
rekannya, ia juga ikut menulis buku Islamic Capital Markets: Principles
and Practices yang dipublikasikan ISRA dan Securities Commission
Malaysia.
Buku terbaru Izhar, Critical Issues in Islamic
Economics and Finance Development, baru-baru ini diterbitkan Palgrave
MacMillan. Ada dua buku lagi yang tengah Izhar siapkan untuk segera
terbit yakni Islamic Banking: Risk Management, Regulation and
Supervision dan Operational Risk in Islamic Financial Institutions:
Theory, Practice and Modelling yang keduanya diterbitkan Edward Elgar.
Di luar itu, Izhar produktif menulis hasil riset di sejumlah jurnal
acuan internasional seperti Journal of Risk, Review of Islamic
Economics, IIUM Journal Economics and Management, Islamic Economic
Studies, Journal of Islamic Banking and Finance, dan Kyoto Bulletin of
Islamic Area Studies. Selain itu, ia juga aktif mengedukasi dan memberi
pelatihan profesional untuk para regulator, pejabat pemerintah, bankir,
pengacara terkait manajemen risiko, pengembangan produk, dan inovasi.
Belakangan ini, Izhar mewakili IDB Group dalam kelompok kerja Dewan
Pengawas Jasa Keuangan Islam (IFSB) dalam isu revisi standar keterbukaan
untuk mendorong transparansi dan disiplin pasar lembaga keuangan yang
menawarkan produk keuangan syariah. Izhar meraih gelar doktor keuangan
Islam dari Durham University. Dari sana pula ia mendapat penghargaan
doktor kehormatan sekolah pasca sarjana Durham University, Inggris.
Penghargaan dari GIFA ini diserahkan dalam acara yang digelar Astana
International Financial Centre (AIFC) di Astana, Kazakhstan, pekan lalu.
GIFA yang didirikan Edbiz Group pada 2011 merupakan perusahaan
konsultan keuangan Islam yang berbasis di London, Inggris. Gelaran
penghargaan ke tujuh oleh GIFA ini mencakup penghargaan untuk individu
dan lembaga keuangan syariah global. Acara ini dihadiri Presiden
Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. []
Sumber: Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar