JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB- KUMKM) mengalokasikan sebesar Rp 450 miliar untuk pembiayaan syariah. Meskipun nilai ini naik 125 persen dibandingkan tahun lalu, namun untuk pengajuannya dinilai memiliki proses yang panjang dan rumit.
Berdasarkan pengalaman Ketua Pengurus Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Mardlotillah Sumedang, Asep Sudrajat, proses yang panjang dan rumit tersebut mulai dari jaminan fisik atau tanah dan bangunan sebagai agunan pinjaman, ditambah jaminan dari Jamkrida, hingga proses yang lama.
"Saya ajukan awal tahun sampai sekarang belum ada kelanjutan prosesnya. Kalau prosesnya begini ya saya nggak mau ajukan lagi, waktunya lama," ujar Asep kepada Republika.co.id, Ahad (1/10).
Sebelumnya BMT Mardlotillah telah mengajukan pembiayaan pada tiga tahun lalu yang jatuh temponya akan berakhir pada Oktober ini. Kemudian pihaknya mengajukan kembali pada awal tahun ini sebelum jatuh tempo berakhir.
Namun karena proses pengajuannya yang lama dan panjang, BMT Mardlotillah kemudian mengajukan pinjaman ke bank syariah yang persyaratannya dinilai lebih mudah dan prosesnya cepat.
"Dari LPDB price-nya memang lebih murah dibandingkan ke bank syariah. Tapi proses di bank syariah lebih cepat cair," ujar Asep.
Sementara itu kinerja BMT Mardlotillah hingga Juli 2017 tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pembiayaan yang disalurkan yakni sebesar Rp 9 miliar, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12 miliar. Sedangkan jumlah dana simpanan anggota yakni sebesar Rp 7 miliar. Adapun total aset mencapai Rp 18 miliar.
Menurut Asep pembiayaan cenderung turun karena pada periode Juli 2017 banyak anggota yang mencairkan simpanan, lalu dana LPDB yang belum cair, sehingga BMT tidak memiliki dana yang cukup untuk disalurkan.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya melakukan strategi dengan menghimpun simpanan dari tabungan anak sekolah. Kerjasama ini dilakukan sejak tahun ajaran baru pada Juli 2017 dengan sebanyak 27 sekolah terdiri dari TK, PAUD dan SDIT. "Ini untuk mengisi cashflow kami, dari tabungan itu rata-rata Rp 4 juta per hari," kata Asep. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar