majalahtabligh.com

Pengusaha Telekomunikasi Harus Berani Ekspansi Bisnisnya


BANDUNG -- Industri teknologi telekomunikasi di Indonesia semakin berkembang. Oleh karena itu, Wakil ketua umum Asosasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Boris Syaifullah, mengajak pengusaha telekomunikasi di daerah berani ekspansi bisnis. 

Boris menilai, perkembangan telekomunikasi sekarang ini semakin lebih baik. Karena, beberapa pelaku usaha telekomunikasi bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin hari membutuhkan kecepatan dan efisiensi dalam berkomunikasi. Sehingga, perkembangan telekomunikasi ini harus bisa dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk pengusaha di daerah.

"Industri telekomunikasi sekarang semakin cepat perkembangan nya,tetapi ini hanya bisa dimanfaatkan di beberapa kota besar saja di Indonesia ungkapnya," ujar Boris dalam siaran persnya, Selasa (26/1).

Menurutnya, beberapa perusahaan besar nasional yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik dan modern. Tapi, pengusaha telekomunikai di daerah tak terlalu berminat mengembangkan usahanya.

"Hanya perusahaan nasional yang mau bergerak cepat dalam mengembangkan industri telekomunikasi, tetapi para pengusaha telekomunikasi di daerah sepertinya tidak terlalu berminat untuk mengembangkan usaha telekomunikasi ujar Boris yang juga CEO Borsya grup.

Pengusaha daerah, kata dia, cenderung berdiam diri tanpa mau berekspansi dalam bidang usaha nya. Misalnya, di Provinsi NTB, banyak pengusaha lokal yang tidak mau berekspansi dalam bisnis telekomunikasi. "Padahal kalau mau serius, bisnis ini sangat menguntungkan," katanya.

Peran Apnatel di setiap wilayah, kata dia, termasuk NTB harus dioptimalkan. Karena menurut Boris, keaktifan asosiasi bisa menumbuh kembangkan minat pengusaha NTB ke sektor telekomunikasi.

"Jangan sampai rekanan telkom akses di Prov NTB di ambil alih oleh pengusaha dari luar daerah. Ini bisa menjadi kemunduran bagi Apnatel NTB yang tidak bisa mengakomodir pengusaha lokal NTB " kata Boris.

Boris menilai, banyak pengusaha lokal di tanah air yang hanya mengandalkan proyek pengadaan dari pemerintah daerah setempat. Meskipun sekarang terdapat aturan baru yang tertuang dalam peraturan gubernur mengenai proyek pengadaan barang suatu daerah harus mengoptimalkan pengusaha daerah dalam pengerjaan nya.

Tetapi hal tersebut, kata Boris, kurang efektif bagi pengusaha daerah, "Ini bisa menyebabkan pengusaha lokal kurang mandiri dan hanya cenderung mengharapkan proyel dari pemerintah saja dalam menjanlankan bisnisnya," paparnya. 

Hampir semua daerah di Indonesia, kata Boris, menerapkan aturan seperti itu, seperti hal nya di provinsi NTB. Dimana proyek pengadaan di daerah tersebut harus pengusaha putra daerah yang bisa berpartisipasi dalam pengadaan tersebut.

Namun, kata dia, sudah saatnya pengusah daerah mau berekspansi dalam berbisnis dan keluar dari zona nyaman. " Semakin banyak pengusaha daerah yang berekspansi, itu bisa membuktikan bahwa perkenomian di daerah tersebut berkembang pesat, dan saya berharap pengusaha tersebut mau berekspansi di sektor telekomunikasi," kata Boris. []

Sumber : Republika

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar