JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Masyrakat Ekonomi Syariah (MES), Firdaus
Djaelani menyebutkan, perbankan syariah harus mencapai pangsa pasar 15
persen untuk dapat efisien. Upaya untuk mencapai pangsa pasar tersebut
yakni dengan cara membentuk bank syariah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga
Juli 2017 total aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 388,65 triliun
atau berkontribusi 5,46 persen terhadap aset perbankan nasional.
"Kalau
sekarang kan masih 5,5 persen. Jadi akan mencapai skala ekonomi kalau
pangsa pasar sudah mencapai 15 persen seperti malaysia. Artinya, kalau
sudah segitu, mulai efisien," ujar Firdaus Djaelani dalam Seminar
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Wisma Mandiri, Jakarta, Rabu (27/9).
Kondisi
perbankan syariah yang saat ini naik turun, kata Firdaus, disebabkan
masih kurangnya skala ekonomi perbankan syariah. Untuk itu diperlukan
berbagai upaya agar dapat mendorong pertumbuhan perbankan syariah dalam
industri perbankan nasional.
Salah satu upaya yang diusulkan oleh
MES kepada pemerintah yakni dengan membentuk bank syariah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Wacana yang pernah digaungkan oleh pemerintah
adalah dengan melakukan merger antara bank Syariah anak usaha BUMN
seperti Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah serta Unit Usaha
Syariah BTN. Kendati begitu hingga saat ini usulan tersebut belum
dijalankan oleh pemerintah.
"Kan bisa merger bank BUMN
Syariah. Kalau digabung, misalnya bisa mencapai ekuitas Rp 15 triliun,
lalu ditambahkan lagi modalnya supaya bisa masuk kelas BUKU (bank umum
kegiatan usaha) 4," kata Firdaus.
Dengan menjadi bank syariah di
kelas BUKU 4, maka bank tersebut dapat memperluas bisnis dengan menjadi
bank persepsi, bank penyaluran APBN, serta bisnis lainnya seperti
asuransi, multi finance, sekuritas dan lain sebagainya. Hal tersebut
tidak bisa dilakukan oleh bank yang memiliki modal di bawah Rp 30
triliun.
"Permodalan besar, kapasitas besar, nanti bisa tumbuh besar pangsa pasarnya," kata Firdaus.
Di
sisi lain, peningkatan kualitas SDM juga perlu dilakukan. Meskipun saat
ini pemimpin bank-bank syariah berasal dari bank konvensional. Namun ia
berharap dengan banyaknya perguruan tinggi ekonomi syariah, nantinya
SDM perbankan syariah akan berasal dari ilmu ekonomi syariah. []
Sumber: Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar