JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menargetkan pertumbuhan pembiayaan konsumer mencapai dua digit hingga akhir 2021. Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan, sampai Agustus 2021, pembiayaan konsumer BCA Syariah meningkat 7,9 persen dibandingkan Agustus 2020 (year on year/yoy).
"Target pada akhir 2021, pembiayaan konsumer BCA Syariah secara keseluruhan mampu meningkat sebesar 12 persen (yoy)," kata Pranata, akhir pekan lalu.
Komposisi pembiayaan konsumer di BCA Syariah saat ini didominasi oleh pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), yaitu 51,5 persen dari total pembiayaan konsumer. Salah satu strategi meningkatkan portofolio tersebut adalah dengan menawarkan produk KPR iB dalam ajang KPR BCA Online Expo.
Dalam pameran virtual tersebut, BCA Syariah menawarkan solusi pembiayaan kepemilikan rumah menggunakan akad murabahah atau jual beli. Pilihan margin kompetitif sesuai kebutuhan nasabah, seperti margin berjenjang mulai dari 4,5 persen tetap selama tiga tahun pertama atau 8,5 persen tetap sampai 20 tahun pembiayaan.
Pranata mengatakan, salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah angsuran ringan selama jangka waktu pembiayaan serta jangka waktu yang panjang sampai 30 tahun. Selain itu, ada pilihan akad yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Pemilihan akad antara lain murabahah, Musyarakah Mutanaqishah (MMQ), atau Ijarah Muntahiya Bi at-Tamlik (IMBT). Pada 2021, BCA Syariah memasang target konservatif dengan target pertumbuhan aset sebesar 5-10 persen. Target serupa juga diterapkan terhadap kinerja pendapatan. Sementara itu, BCA Syariah mematok target pertumbuhan pembiayaan dan DPK di kisaran 3-8 persen.
BCA Syariah mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,9 triliun pada semester I 2021. Angka itu tumbuh 3,47 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,7 triliun.
Pertumbuhan aset BCA Syariah tercatat sebesar 14,3 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 9,7 triliun (yoy). Pertumbuhan aset ini ditopang oleh pertumbuhan DPK per Juni 2021 sebesar Rp 6,8 triliun atau meningkat 13,2 persen (yoy).
Sementara itu, induk BCA Syariah berhasil mencatatkan penyaluran KPR sebesar Rp 20,5 triliun pada Agustus 2021. Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan, permintaan KPR terus mengalami peningkatan pada tahun ini.
"Penjualan atau booking baru itu cukup tinggi sampai Agustus mencapai Rp 20,5 triliun. Namun, outstanding KPR belum tumbuh tinggi karena pada saat yang sama pelunasan KPR atau run off besar juga," ujarnya.
Menurutnya, periode 2020 merupakan tahun terendah dalam pencapaian booking baru KPR. Pada tahun lalu, total penjualan KPR sebesar Rp 17,18 triliun atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26 triliun.
“Rata-rata pelunasan KPR setiap tahun mencapai Rp 21 triliun. Itulah yang membuat outstanding KPR BCA tahun lalu kontraksi cukup dalam,” ucapnya.
Dengan adanya capaian penjualan KPR yang cukup baik sampai Agustus 2021, Suwignyo optimistis outstanding KPR akan tumbuh positif sampai akhir tahun.
“Perusahaan berupaya mendongkrak pertumbuhan KPR tahun ini, salah satunya kembali menggelar pameran online KPR BCA Online Expo selama periode 9 September-10 Oktober 2021,” ucapnya.[]
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar