JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. mengatakan, pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan agama dari masyarakat Indonesia.
"Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang senang berderma dengan landasan agama sehingga zakat infak sedekah juga akan terus berkembang seiring dengan semakin kuatnya pemahaman keagamaan," kata Noor pada Senin (22/11).
Meski hampir dua tahun pandemi covid-19, hal ini tidak menyurutkan langkah Baznas untuk terus mengumpulkan dan mendistribusikan bantuan kepada para mustahik. Baznas menyatakan optimis untuk melangkah di tahun berikutnya.
"Insya Allah prospek filantropi Islam sangat optimistis terutama Baznas, paling tidak ada beberapa indikasi, pertama semakin kuatnya Baznas sebagai Lembaga Pemerintah Non Struktural yang berdampak pada semakin menguatnya kepercayaan masyarakat terhadap Baznas," ucap Noor.
Menurut Prof Noor, Dalam pantauannya terdapat pengalaman keagamaan yang cukup menarik di masa pandemi, yakni semakin banyak orang berderma. Hal ini karena itu menjadi pilihan terbaik dalam menghadapi pandemi. Kemudian juga sesuai dengan hadis Rasulullah yang menyebut bahwa dengan berderma dapat menolak pandemi.
Dia melanjutkan, dalam masyarakat juga ada keyakinan kuat tentang pentingnya berderma, karena saat-saat kematian bisa terjadi kapan saja. Hal ini sebagaimana telah disebutkan Allah Ta'ala dalam surat Al-Munafiqun ayat 10, "Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih."
"Pandemi justru memberi semangat kerja kami karena kami melihat banyak orang membutuhkan bantuan tapi sekaligus juga banyaknya orang ingin berderma. Justru kami berdosa kalau fenomena tersebut tidak kami sikapi dengan kerja keras," ucap Noor.
Sementara perihal pemberdayaan ekonomi, ini menjadi kekuatan andalan bagi Baznas. Sedangkan program lainnya juga tidak luput dari perhatian Baznas seperti bantuan langsung, beasiswa pendidikan, kesehatan dan perlindungan yatim.
Di samping itu, pada 2022 mendatang, Baznas memiliki rencana yang lebih luas perihal digitalisasi. Prof Noor mengatakan, tahun depan sudah dicanangkan sebagai tahun penguatan pengumpulan dan perluasan pendistribusian dengan basis digital. "Maka digitalisasi pasti menjadi tumpuan baik dalam rangka untuk pengumpulan dan perluasan pendistribusian," kata Noor. []
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar