LAMPUNG--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama peternak melakukan panen pedet (anak sapi) hasil inseminasi buatan (IB) sekaligus meluncurkan Program Kelahiran 100.000 Ekor Belgian Blue di Lampung. SYL menilai kegiatan panen pedet sebagai momentum untuk menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki dalam mendorong pembangunan peternakan nasional, yang berdampak langsung pada kesejahteraan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.“Kegiatan panen pedet sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi seluruh insan peternak yang telah berupaya keras bagi pembangunan peternakan yang terus bertumbuh meskipun di tengah situasi yang sulit masa pendemi covid-19.” terang SYL pada acara Panen Pedet dan Luncurkan Program Kelahiran 100.000 Ekor Belgian Blue di Lapangan Merdeka, Lampung Tengah pada Rabu (8/12).
Ia menjelaskan panen pedet merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) sebagai wujud langkah nyata pemerintah bersama masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi daging sapi dan kerbau di dalam negeri.
“Tentunya ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi bahwa kita harus bisa cukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri’ tuturnya.
Capaian kinerja SIKOMANDAN sampai dengan 5 Desember 2021 yang telah dilaporkan melalui iSIKHNAS, dengan angka kebuntingan 2,24 juta ekor dan angka kelahiran pedet sebanyak 2,17 juta ekor. Tercatat sejak tahun 2017 sampai dengan 2020 melalui kegiatan Optimalisasi Reproduksi tercatat kelahiran pedet telah menghasilkan 8,3 juta ekor.
Selain Sikomandan, upaya mendongkrak peningkatan produksi daging sapi di dalam negeri juga dilakukan pengembangan jenis sapi unggul baru seperti Belgian Blue, Wagyu, Galacian Blonde di beberapa wilayah terpilih.“Pengembangan Belgian Blue harus didukung bersama dan dikoordinasikan dengan baik sampai tingkat pelaksanaan di lapangan.” tutur SYL.
Kementan mencatat, telah mendistribusikan semen beku untuk pengembangan Belgian Blue sebanyak 32.760 dosis dengan kelahiran sebanyak 1.092 ekor, dari hasil transfer embrio (TE) dan Inseminasi Buatan di 9 (sembilan) provinsi yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara dan Papua. “Kami mentargetkan kelahiran Belgian Blue melalui IB sebanyak 100.000 ekor di tahun 2024”terangnya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan subsektor peternakan berperan penting dalam penyediaan protein hewani dan permintaan produk peternakan meningkat dari tahun ke tahun semakin membaiknya kesadaran gizi masyarakat.
Ia menyebutkan Provinsi Lampung pada Tahun 2021 mendapatkan alokasi target akseptor ternak sapi/kerbau sebanyak 151.218 ekor sebanyak 287.799 ekor atau 190, 32%. Realisasi kebuntingan sebanyak 175.472 ekor atau 206,9% dari target 84.812 ekor. Sedangkan realisasi kelahiran sebanyak 128 774 ekor atau mencapai 155,56% dari target 82.780 ekor."Kami terus mengoptimalkan kinerja peternakan untuk menciptakan kekuatan ekonomi masyarakat berbasis peternakan".
Sedangkan dalam pengembangan Belgian Blue sampai akhir November 2021, Provinsi Lampung telah berkontribusi sebagai salah satu provinsi dengan kelahiran Belgian Blue terbanyak, yaitu sebanyak 460 ekor, dan jenis wagyu sebanyak 592 ekor yang tersebar di 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Ketua Komisi IV DPR, Sudin mengapresiasi kegiatan panen pedet sebagai capaian Kementan dibawah komando Mentri SYL. “Selama program kegiatan Kementan berkomitmen memberikan manfaat bagi petani dan peternak, pastinya selalu kami dukung”ujarnya.
Pada panen pedet, SYL menyaksikan penyerahan Mock Up Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sub Sektor Peternakan dari Perbankan kepada 5 (lima) Peternak dengan total nilai 1,3 Milyar dan Penandatangan MoU antara BRI dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung. Selain itu SYL juga memberikan penghargaan kepada Provinsi yang sudah memberikan kontribusi bagi peningkatan populasi melalui kelahiran pedet terbanyak, yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat.
“Kami optimis dengan menggeliatnya usaha pertanian termasuk di dalamnya peternakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan kegiatan panen pedet sebagai bukti nyata komitmen Kementan dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak."Kami terus berupaya melakukan kegiatan Sikomandan secara berkelanjutkan untuk peningkatan populasi sapi dan kerbau dalam negeri," katanya.
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar