PebisnisMuslim.Com, Ankara - Keuangan syariah semakin penting dalam ekonomi global. Ada kebutuhan untuk menjadikan keuangan syariah lebih baik dan terintegrasi ke dalam sistem keuangan internasional.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble di hadapan kelompok 20 ekonomi utama. "Kita semua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan peran keuangan syariah saat ini," ujar Schaeuble seperti dikutip dari Arab News, Senin (7/9).
Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam dan negara-negara termasuk Arab Saudi dan Afrika Selatan telah berbagi pengalaman praktis mereka dengan pembiayaan beragun aset dan keuangan syariah, khususnya sepanjang tahun lalu.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble di hadapan kelompok 20 ekonomi utama. "Kita semua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan peran keuangan syariah saat ini," ujar Schaeuble seperti dikutip dari Arab News, Senin (7/9).
Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam dan negara-negara termasuk Arab Saudi dan Afrika Selatan telah berbagi pengalaman praktis mereka dengan pembiayaan beragun aset dan keuangan syariah, khususnya sepanjang tahun lalu.
Schaeuble menyebut keuangan syariah semakin penting bagi perekonomian global. "Oleh karena itu penting bagi lembaga-lembaga keuangan internasional mengintegrasikan hal yang berkaitan dengan keuangan syariah ke dalam keuangan global," ucapnya.
Keuangan syariah memegang peran sistemik penting di negara-negara seperti Kuwait dan Qatar. Keuangan syariah bahkan telah membuat keuntungan yang lebih luas dan mendapat dukungan dari pemerintah seperti Pakistan dan Turki.
Keuangan syariah memegang peran sistemik penting di negara-negara seperti Kuwait dan Qatar. Keuangan syariah bahkan telah membuat keuntungan yang lebih luas dan mendapat dukungan dari pemerintah seperti Pakistan dan Turki.
Aset beragun keuangan syariah harus digunakan untuk proyek riil seperti pembangunan jaringan jalan raya, pelabuhan dan proyek-proyek besar lainnya.
Menurut Bank Pembangunan Asia, diperkirakan pembiayaan infrastruktur Asia membutuhkan dana senilai 800 miliar AS per tahun selama dekade ke depan.
Sumber: ROL
0 komentar:
Posting Komentar