MAKASSAR -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) kembali
menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang tahun ini
berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan. Rakornas yang dilaksanakan
pada 10 hingga 13 Agustus ini merupakan rakornas yang diselenggarakan
oleh Kompartemen Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Asbisindo.
Selain rakornas, kegiatan juga diisi dengan seminar nasional. Tema
yang diusung dalam seminar dan rakornas adalah ‘Tantangan BPRS di Era
Digitalisasi Industri Keuangan’.
Ketua Kompartemen BPRS Asbisindo, Cahyo Kartiko, berharap seminar dan
rakornas ini dapat menambah wacana tentang kesiapan industri BPRS
terhadap perkembangan teknologi perbankan atau fintech. "Sehingga BPRS
tetap dapat eksis, atau bahkan dapat lebih terpacu perkembanganya berkat
adanya fintech," kata Cahyo, kepada Republika.co,id, di Makassar, Kamis (10/8).
Selain itu, ia juga berharap agar rakornas ini dapat memunculkan
rekomendasi bagi semua pihak yang menopang pertumbuhan dan pengembangan
industri BPRS.
Ketua Pengarah Seminar dan Rakornas BPRS, Edi Sunarto, mengatakan
perkembangan teknologi yang sangat pesat ini otomatis menjadi tantangan
tersendiri bagi industri keuangan. Termasuk BPRS, yang melayani
transaksi keuangan mikro secara syariah di Indonesia ini harus mampu
beradaptasi dengan adanya kemajuan teknologi.
"Dalam rangka untuk memperluas wawasan sekaligus lengkah antisipatif
atas perkembangan fintech, maka tema yang diangkat dalam seminar dan
rakornas ini dirasa sangat cocok untuk menjawab tantangan yang ada,"
kata Edi.
Apalagi, berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada November 2015 saja, pengguna internet di Indonesia telah
mencapai 88,1 juta atau 34 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan
pengguna media sosial sebanyak 79 juta atau 31 persen dari jumlah
penduduk.
Bahkan, pengguna ponsel mencatat angka 318,5 juta atau 125 persen
dari jumlah penduduk. Menurutnya, hal ini menunjukan bahwa dalam hal
jumlah, penetrasi pemanfaatan teknologi digital di Indonesia sangatlah
besar. Bahkan, jumlahnya telah melebihi populasi gabungan negara-negara
lain di ASEAN.
Kegiatan di Makassar ini diawali dengan Pra-Rakornas yang
diselenggarakan Kamis (10/8). Dalam kesempatan tersebut, Dewan Pengurus
Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) berkesempatan untuk
mempersiapkan evaluasi program kerja semester pertama 2017. []
Sumber: Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar