JAKARTA -- Aljazair berencana menerbitkan sukuk pertamanya pada 2018
mendatang. Penerbitan sukuk ini merupakan upaya Pemerintah Aljazair
untuk mencari sumber pendanaan baru setelah pendapatan dari sektor
energi menurun.
Perdana Menteri Aljazair Ahmed Ouyahia
mengatakan, pemerintah akan memperkenalkan layanan keuangan syariah di
dua bank milik pemerintah sebelum akhir tahun ini, dan di empat bank
lainnya pada 2018. Langkah ini merupakan bagian dari reformasi yang
lebih luas setelah keuangan negara anggota OPEC ini menurun akibat
merosotnya harga minyak mentah sejak pertengahan 2014.
"(Sukuk) ini akan membantu kita mengatasi situasi yang kita hadapi," ujar Ouyahia dilansir Zawya, Ahad (24/9).
Rencana
penerbitan sukuk ini akan dimasukkan dalam undang-undang keuangan 2018.
Sebesar 95 persen pendapatan Aljazair didapatkan dari ekspor minyak dan
gas. Selain itu, Pemerintah Aljazair juga akan memodernisasi pasar
saham karena memiliki tingkat likuiditas yang sangat rendah dibandingkan
dengan Maroko dan Tunisia.
Ouyhia mengatakan, saat ini
pemerintah mengambil langkah untuk melakukan pemotongan belanja dan
memberlakukan pajak baru untuk listrik, solar, dan bensin. Namun, dia
menegaskan bahwa subsidi untuk produk dasar akan tetap dipertahankan
sambil menunggu pembicaraan dengan parlemen.
"Kami masih mempelajari untuk merasionalisasi subsidi," ujar Ouyhia.[]
Sumber: Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar