BATAM -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan menambah porsi pembiayaan syariah agar
lebih banyak dibanding pola pembiayaan konvensional. Sebab, pola syariah
memiliki jaminan kualitas lebih baik dari sisi manajemen, tata kelola,
kesehatan, maupun pengembalian.
"Saya lihat dan dibandingkan
koperasi konvensional dengan syariah jauh, kualitas lebih bagus
syariah," ujarDirektur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo pada acara
Sosialisasi Direktorat Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM di Batam, Kepulauan
Riau, Rabu (13/9) melalui siaran resmi.
Perkembangan pembiayaan
syariah LPDB-KUMKM telah berlangsung sejak 2008 hingga 2016, dengan
total penyaluran Rp 1,5 triliun atau sebesar 17 persen. Sementara tahun
ini dari total alokasi dana bergulir sebesar Rp 1,5 triliun, Rp 450
miliar di antaranya akan diperuntukkan khusus pembiayaan syariah.
Dilihat dari angka tersebut ada kecenderungan porsi pembiayaan syariah
terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.
Pada 2017 ini,
LPDB-KUMKM resmi membentuk Direktorat Pembiayaan Syariah. Direktorat
tersebut dibentuk untuk melengkapi skema konvensional yang selama ini
sudah berjalan. Nantinya, Direktorat ini akan bersinergi dengan Lembaga
Keuangan khusus syariah dalam upaya membangun ekonomi syariah di tanah
air. "Dengan terbentuknya direktorat ini diharapkan mampu memberikan
kemudahan dari aspek perkuatan modal bagi KUMKM berbasis syariah,"
katanya.
Sosialisasi pun dilakukan untuk melakukan koordinasi
antara LPDB-KUMKM dengan Lembaga Keuangan Syariah di daerah dalam rangka
perkuatan permodalan bagi koperasi dengan pola pembiayaan syariah.
Tidak hanya itu, sosialisasi ini dalam rangka meningkatkan sinergi dan
kerja sama antara LPDB-KUMKM dengan dinas terkait provinsi di seluruh
Indonesia. Hal ini sejalan dalam melaksanakan percepatan penyaluran dan
monitoring evaluasi dana bergulir, serta pengalihan program dana
bergulir Kementerian Koperasi dan UKM.
Sementara itu, Wakil Wali
Kota Batam Amsakar Achmad berharap pelaku koperasi dan UKM bisa
memanfaatkan peluang dari LPDB KUMKM untuk mengembangkan usahahanya
melalui bantuan perkuatan modal dengan pola pembiayaan syariah.
Ia
mengatakan komitmen pihaknya dalam pemberdayaan koperasi dan UKM
dilakukan melalui bantuan perkuatan modal usaha melalui Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), maupun kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia. Pemberdayaan KUMKM sangat penting karena dianggap
sebagai salah satu tulang punggung ekonomi.
Menurutnya, pelaku
UKM adalah pelaku yang paling tangguh karena kemampuan menyesuaikan
dengan berbagai situasi, sekalipun ada situasi krisis. "Maka mari
manfatkan dana begulir untuk mengembangkan usaha. Disamping murah, juga
sangat mudah," ujar dia.
Sejak 2008 hingga 2017, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir
sebesar Rp 8,49 triliun kepada 1.012.287 UMKM melalui 4.300 mitra yang
terdiri dari para pelaku koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.
Target
penyaluran dana bergulir tahun 2017 mencapai Rp 1,5 triliun. Dana
tersebut akan dioptimalkan penyalurannya oleh LPDB-KUMKM kepada koperasi
sebesar 40 persen atau sebesar Rp 600 miliar, serta bagi UKM baik
langsung maupun melalui lembaga perantara 60 persen atau sebesar Rp 900
miliar. []
Sumber: Republika
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar