majalahtabligh.com

BI Solo Beri Pelatihan Branding dan Packaging Produk UMKM



 SOLO--Bank Indonesia (BI) Solo berkerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota SKepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, salah satu masalah yang dialami mayoritas UMKM yakni kurangnya memahami branding dan packaging, perizinan serta pemasaran digital untuk menjaga kesinambungan usahanya. Termasuk anggota PKK yang mengembangkan usaha rumahan belum optimal dalam pengembangan usahanya karena memiliki tanggung jawab utama dalam mengurus rumah dan keluarga. Mereka memiliki keterbatasan waktu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Selain itu, manajemen usaha belum terkelola dengan baik, dan pemasaran yang masih sekedar di lingkungan sekitar sehingga mengakibatkan usaha cukup stagnan.

"Bagaimana memberdayakan UMKM anggota PKK supaya bisa naik kelas dan menopang ekonomi Kota Solo dari unit terkecil yakni keluarga. Kesejahteraan keluarga meningkat otomatis ekonomi Kota Solo semakin kuat," kata Nugroho di acara pembukaan pelatihan, Kamis (14/10)

Menurutnya, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan UMKM anggota PKK dalam mengelola usaha secara lebih profesional dan pemasaran yang lebih luas. Selain itu, agar usaha yang dimiliki telah berizin, pengetahuan digitalisasi transaksi pembayaran menggunakan QRIS serta kemasan yang menarik dan inovatif. Pelaku UMKM juga dinilai perlu meningkatkan pengetahuan tentang pengemasan ramah lingkungan.

"Tantangannya masih cukup banyak, karena dari anggota PKK produknya beragam dan level tingkatannya beragam. Makanya perlu dilakukan kurasi, levelnya apa, pelatihan yang dibutuhkan apa. Tapi sebagai langkah awal kami kasih umumnya, tapi yang penting masalah perizinan karena sebagian besar belum berizin," jelasnya.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha anggota PKK terkait branding dan packaging untuk meningkatkan kualitas produk dan keamanannya, memperluas jangkauan pemasaran, dan turut berkontribusi menjaga kelestarian alam.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Solo, Selvi Ananda, mengatakan, branding dan packaging merupakan unsur yang penting dalam produk UMKM. BI dan Pemkot Solo berkomitmen memajukan UMKM terutama di Kota Solo untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ini adalah awal mula. Ke depannya kami harap masih ada sinergitas lagi BI dengan Tim Penggerak PKK untuk memajukan keluarga-keluarga dan masyarakat di Kota Solo untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi di Kota Solo," kata Selvi.

Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tersebut menyatakan, materi pelatihan kali itu sudah pas sekali. Pelatihan membahas branding dan packaging sebagai identitas usaha. Kedua hal itu penting apalagi saat ini sudah memasuki era digitalisasi. Sehingga pelaku usaha perlu mengemas produknya secara menarik.

"Kalau kita menjual secara online orang tidak bisa melihat secara langsung tampilan makanan kita. Jadi bagaimana kita bisa mengemas makanan itu sebaik mungkin sehingga hanya dengan tampilan foto kemudian kita upload itu bisa menarik pembeli," paparnya.

Pelatihan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain, Aries Adenata selaku co-founder Indonesia Branch Advisit Network (IBAN) sekaligus pendiri brandinsight.id, Rakmatniwa selaku trainer dari BisnisUKM.com, serta Radithiyo Basumurtiatma dari Google.

Aries Adenata membahas tentang cara membangun sebuah brand mulai brand positioning, brand image dan brand identity. Rakmatniwa mengupas mengenai teknis pemilihan bahan dan bentuk kemasan inovatif, serta estetika kemasan yang dapat menjadi perangkap emosional untuk menarik perhatian calon konsumen. Sedangkan Radithiyo membahas tentang teknik pemasaran digital. Selain itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga akan memberikan edukasi tentang prosedur dan perizinan produk UMKM kepada para peserta.

 olo melaksanakan pelatihan pengembangan branding dan packaging (kemasan) produk UMKM yang inovatif dan ramah lingkungan. Pelatihan yang diikuti 30 anggota PKK perwakilan dari lima kecamatan di Solo tersebut digelar di rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung pada Kamis-Jumat (14–15/10).Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, salah satu masalah yang dialami mayoritas UMKM yakni kurangnya memahami branding dan packaging, perizinan serta pemasaran digital untuk menjaga kesinambungan usahanya. Termasuk anggota PKK yang mengembangkan usaha rumahan belum optimal dalam pengembangan usahanya karena memiliki tanggung jawab utama dalam mengurus rumah dan keluarga. Mereka memiliki keterbatasan waktu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Selain itu, manajemen usaha belum terkelola dengan baik, dan pemasaran yang masih sekedar di lingkungan sekitar sehingga mengakibatkan usaha cukup stagnan.

"Bagaimana memberdayakan UMKM anggota PKK supaya bisa naik kelas dan menopang ekonomi Kota Solo dari unit terkecil yakni keluarga. Kesejahteraan keluarga meningkat otomatis ekonomi Kota Solo semakin kuat," kata Nugroho di acara pembukaan pelatihan, Kamis (14/10)

Menurutnya, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan UMKM anggota PKK dalam mengelola usaha secara lebih profesional dan pemasaran yang lebih luas. Selain itu, agar usaha yang dimiliki telah berizin, pengetahuan digitalisasi transaksi pembayaran menggunakan QRIS serta kemasan yang menarik dan inovatif. Pelaku UMKM juga dinilai perlu meningkatkan pengetahuan tentang pengemasan ramah lingkungan.

"Tantangannya masih cukup banyak, karena dari anggota PKK produknya beragam dan level tingkatannya beragam. Makanya perlu dilakukan kurasi, levelnya apa, pelatihan yang dibutuhkan apa. Tapi sebagai langkah awal kami kasih umumnya, tapi yang penting masalah perizinan karena sebagian besar belum berizin," jelasnya.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha anggota PKK terkait branding dan packaging untuk meningkatkan kualitas produk dan keamanannya, memperluas jangkauan pemasaran, dan turut berkontribusi menjaga kelestarian alam.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Solo, Selvi Ananda, mengatakan, branding dan packaging merupakan unsur yang penting dalam produk UMKM. BI dan Pemkot Solo berkomitmen memajukan UMKM terutama di Kota Solo untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ini adalah awal mula. Ke depannya kami harap masih ada sinergitas lagi BI dengan Tim Penggerak PKK untuk memajukan keluarga-keluarga dan masyarakat di Kota Solo untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi di Kota Solo," kata Selvi.

Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tersebut menyatakan, materi pelatihan kali itu sudah pas sekali. Pelatihan membahas branding dan packaging sebagai identitas usaha. Kedua hal itu penting apalagi saat ini sudah memasuki era digitalisasi. Sehingga pelaku usaha perlu mengemas produknya secara menarik.

"Kalau kita menjual secara online orang tidak bisa melihat secara langsung tampilan makanan kita. Jadi bagaimana kita bisa mengemas makanan itu sebaik mungkin sehingga hanya dengan tampilan foto kemudian kita upload itu bisa menarik pembeli," paparnya.

Pelatihan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain, Aries Adenata selaku co-founder Indonesia Branch Advisit Network (IBAN) sekaligus pendiri brandinsight.id, Rakmatniwa selaku trainer dari BisnisUKM.com, serta Radithiyo Basumurtiatma dari Google.

Aries Adenata membahas tentang cara membangun sebuah brand mulai brand positioning, brand image dan brand identity. Rakmatniwa mengupas mengenai teknis pemilihan bahan dan bentuk kemasan inovatif, serta estetika kemasan yang dapat menjadi perangkap emosional untuk menarik perhatian calon konsumen. Sedangkan Radithiyo membahas tentang teknik pemasaran digital. Selain itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga akan memberikan edukasi tentang prosedur dan perizinan produk UMKM kepada para peserta.


Sumber : Republika

Share on Google Plus

About PebisnisMuslim.com

Pebisnis Muslim News adalah situs informasi bisnis dan ekonomi Islam yang dikelola oleh Pebisnis Muslim Group.

0 komentar:

Posting Komentar