JAKARTA -- Kementerian Keuangan berpartisipasi pada rangkaian kegiatan Expo 2020 Dubai yang digelar di Paviliun Indonesia pada 17-23 Desember 2021. Adapun perhelatan yang diikuti 192 negara ini dipercaya akan membuka peluang untuk mendorong ekspor produk UMKM Indonesia.
Atase Keuangan RI di Abu Dhabi, Boby Wahyu Hernawan mengatakan, Expo 2020 Dubai merupakan rangkaian dari World Expo, yakni ajang ketiga terbesar di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia. Setelah sempat tertunda pada 2020 akibat pandemi, perhelatan ini akhirnya digelar pada Oktober 2021 hingga Maret 2022.
Kementerian Investasi Sinergikan 89 PMA/PMDN dengan 383 UMKM Surveyor Dukung UMKM Naik Kelas 752 UMKM di Kabupaten Bandung Tergabung Komunitas usAHA
"UMKM Indonesia memiliki peran besar bagi ekonomi Indonesia. UMKM juga memiliki peran penting dalam gejolak ekonomi saat ini. Kini, Indonesia ditantang dengan keterbukaan ekonomi dunia. Kita membahas peluang dan cara bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional, terutama Timur Tengah," ujarnya, Senin (20/12).
Manajer Komersial Internasional sekaligus Mantan Manajer Wilayah Indonesia Lulu Group Hypermarket, Ajay Nair, memaparkan peluang produk UMKM Indonesia untuk merambah pasar Timur Tengah, terutama Dubai dan Abu Dhabi.
"Kita mencari produk perabotan rumah tangga, minyak, Indonesia juga terkenal dengan hasil ikannya. Ini sebuah peluang yang memiliki prospek bagus untuk beberapa tahun ke depan," ucapnya.
Sementara itu Kepala Departemen Jasa Konsultasi, Lembaga Pengelola Ekspor Indonesia (LPEI) Nila Meidita menambahkan pihaknya memiliki tiga program utama jasa konsultasi untuk meningkatkan kapasitas UMKM antara lain, program latihan eksportir baru (CPNE), panduan pemasaran, dan Desa Devisa.
"Coaching Program for New Exporter (CPNE) merupakan program pelatihan selama satu tahun untuk menciptakan eksportir baru. Marketing Hand Holding merupakan program percepatan ekspor dengan memberikan askes Global Marketplace kepada UMKM, dan Desa Devisa merupakan program pengembangan komunitas suatu wilayah berbasis komoditas," tuturnya.
Sumber : Republika
0 komentar:
Posting Komentar