JAKARTA -- PT Jamkrindo memberikan pelatihan peternakan kambing dan memberi bantuan berupa 52 bibit kambing dan 52.000 stek pakan berjenis gama umami bagi para peternak melalui Pesantren Qoryatussalam, Yogyakarta. Pelatihan dan pemberian bantuan itu diharapkan dapat mendorong tumbuhnya wirausaha baru berbasis peternakan di Yogyakarta dan sekitarnya.
Pelatihan yang diikuti oleh santri dan pengasuh beberapa pondok pesantren di Sleman, Kulon Progo (DI Yogyakarta), dan Klaten (Jawa Tengah) serta para peternak dalam jaringan pesantren itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Qoryatussalam, Yogyakarta bekerja sama dengan Wahid Foundation pada Kamis, 14 Juli 2022.
Salah satu materi pelatihan adalah memperkenalkan konsep smart farming berbasis socio entrepreneur untuk mengatasi kesenjangan kota dan desa yang sedang dijalankan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Abdul Bari mengatakan rangkaian peringatan HUT ke-52 PT Jamkrindo masih terus berlanjut walaupun puncak peringatan telah dilaksanakan pada 1 Juli 2022 lalu.
“PT Jamkrindo sudah melakukan kegiatan pemberdayaan di berbagai daerah dan berharap agar model yang sama bisa dikembangkan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Bersamaan dengan rangkaian perayaan HUT ke-52 PT Jamkrindo, kami ingin berbagi dengan masyarakat, salah satunya melalui pelatihan ini,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (14/7/2022).
Dalam rangkaian HUT ke-52, PT Jamkrindo juga melakukan berbagai kegiatan sosial lainnya di berbagai daerah di Indonesia, antara lain pembagian sepatu bagi anak-anak sekolah dasar, pemberian bantuan kaki palsu, pelatihan bagi disabilitas, pembagian sembako, dan beberapa kegiatan sosial lainnya.
Peternakan kambing dengan konsep smart farming itu menjadi salah satu solusi mengatasi kesenjangan antara kota dan desa melalui pendekatan kegiatan sosial ekonomi yang berkelanjutan. Konsep smart farming dengan dukungan ekosistem dan jaringan yang luas juga merupakan upaya untuk membuka peluang ekonomi baru berbasis potensi lokal.
Sementara itu Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi menuturkan, pemberdayaan para santri dalam pelatihan pemberdayaan kambing dan digital farming ini merupakan inisiasi Wahid Foundation dan Ponpes Qoryatussalam bersama PT Jamkrindo membangun kemandirian komunitas santri dalam berwirausaha peternakan kambing.
”Dukungan Jamkrindo menjadi bagian kami membangun sustainability dalam sektor ekonomi pesantren. Harlah ke-52 ini telah dimulai dengan program yang baik, maka semoga terus menjadi baik dan berkelanjutan,” ucapnya.
Founder Ponpes Qoryatussalam sekaligus Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menyampaikan konsep digital farming yang nantinya diterapkan dalam budidaya kambing ini adalah bentuk inovasi menjalankan misi PPQS.“Jamkrindo semakin sukses dalam mendukung program pemerintah memperkuat pertumbuhan dan pemerataan perekonomian nasional,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya merupakan upaya Jamkrindo berkontribusi langsung kepada masyarakat di luar bisnis inti perusahaan, yakni sebagai perusahaan penjaminan. Pada Juni 2022, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 101,1 triliun dengan terjamin sebanyak 2,21 juta UMKM.
Adapun untuk penjaminan kredit modal kerja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN), sejak program tersebut diluncurkan pada Juli 2020 hingga Juni 2022, Jamkrindo bersama anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah telah mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 26,95 triliun dengan jumlah terjamin sebanyak 1,8 juta UMKM.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar