Saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ZATA.
Pada perdagangan perdananya hari ini, Kamis 10 November 2022, saham perseroan terbang menyentuh level auto reject atas atau ARA.
Sesaat setelah perdagangan dibuka, saham ZATA terbang 35 persen ke posisi 135, naik 35 persen dari harga IPO yang dipatok sebesar 100 per saham.
Frekuensi transaksi yang terjadi sebanyak 800 kali. Volume transaksi mencapai 300 ribu lot saham dengan nilai transaksi Rp 4 miliar.
Sebelumnya, dalam rangka IPO perseroan melepas 1,7 miliar saham setara dengan 20,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp 100 per saham. Sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp 170 miliar.
Perseroan didirikan pada 16 April 2012 di Kota Bandung. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh perseroan saat ini adalah aktivitas perusahaan holding dan aktivitas usaha perdagangan besar tekstil pakaian dan alas kaki, industri pakaian jadi, serta perdagangan eceran pakaian melalui perusahaan anak.
Perseroan mempunyai dua anak usaha bergerak dibidang perdagangan eceran yang menaungi brand berbeda. Anak usaha tersebut adalah PT Bersama Zatta Mulya yang menaungi brand fashion ELZATTA dan PT Bersama Dauky Mulya yang menaungi brand DAUKY.
Perusahaan Tercatat ke 43 dan 54 di BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada hari ini, Kamis 10 November 2022. Dua emiten tersebut yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk dengan kode saham ZATA dan PT Ketrosden Triasmitra Tbk dengan kode saham KETR.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masing-masing perusahaan menjadi pendatang ke-53 dan 54 di BEI di tahun ini. Dengan demikian, total perusahaan tercatat saham yang ada di BEI sebanyak 820 perusahaan.
“Kami di bursa akan selalu mendukung perseroan ke depan. Jadi masuk bursa hari ini adalah awal. Kami akan mendukung perusahaan untuk tumbuh optimal sehingga dapat berikan atribusi balik kepada investor dan stakeholder,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ZATA dan KETR, Kamis (10/11/2022).
Nyoman menyampaikan tiga hal penting sebagai bekal perusahaan tercatat ke depannya. Pertama, perusahaan tercatat diminta segera merealisasikan rencana perseroan ke depan dari dana yang sudah dihimpun, sesuai dengan prospektus yang telah disampaikan.
Kedua, mengingat perseroan telah menjadi perusahaan terbuka, maka tolok ukur performa perusahaan kini bukan hanya operasional, melainkan juga performa saham di pasar. Sehingga keduanya perlu dijaga untuk memberikan keyakinan pada stakeholder mengenai prospek perusahaan ke depannya.
“Selanjutnya, selalu adaptif dan responsif melihat perkembangan yang dinamis ke depan,” imbuh Nyoman.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bersama Zatta Jaya Tbk, Elidawati bersyukur pada hari ini perusahaan listing di BEI. Menurut dia, menjadi perusahaan tercatat adalah kebanggan dan pencapaian strategis. []
Sumber: Liputan6
0 komentar:
Posting Komentar