JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkomitmen mengoptimalkan pasar keuangan syariah Dubai, Uni Emirate Arab. Hal ini seiring dengan penguatan kerja sama oleh pemerintah Indonesia melalui kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, UEA khususnya Dubai adalah pusat ekonomi Islam dan investor keuangan syariah dunia. Dengan demikian, potensi ekonomi Syariah yang dapat dioptimalkan, setelah BSI Representative Office Dubai hadir di Dubai International Financial Centre (DIFC).
"Tentu potensi pasar yang dapat BSI optimalkan sangat besar di Dubai, kami akan menjadi penghubung perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia," katanya dalam keterangan pers, beberapa waktu lalu.Dia menambahkan, dalam jangka pendek maupun menengah, BSI belum memiliki rancana ekspansi ke negara-negara lain. Karena perseroan akan fokus memaksimalkan potensi keuangan syariah global di UAE untuk mewujudkan BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Secara bisnis, semakin fokusnya BSI menggarap pasar keuangan syariah global di Dubai memiliki alasan kuat. Dubai adalah basis investor di Timur Tengah. Pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai. Bahkan sekitar 30 persen investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah.
Kawasan Timur Tengah pun menawarkan potensi bisnis yang sangat besar. Dari sisi perdagangan, Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan UEA. Nilai perdagangan Indonesia–UEA pada 2021 mencapai 4,0 miliar dolar AS meningkat 37,88 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 2,9 miliar dolar AS.
"Tentunya nilai ekonomi itu berpotensi terus bertumbuh ke depan seiring penguatan kerja sama Indonesia-UEA," kata Hery.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan menyaksikan pertukaran dokumen Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang telah disepakati kedua negara di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, pada 1 Juli 2022.Selain itu, Hery menjelaskan potensi satu juta warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah. Pada pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengunjungi kantor BSI di DIFC, Dubai mengatakan kehadiran BSI di UEA tak hanya untuk menjangkau pasar global, melainkan juga melayani kebutuhan perbankan diaspora Indonesia.
Selain potensi bisnis tersebut, BSI memiliki Representative Office di Dubai International Financial Centre (DIFC). Adapun DIFC merupakan pusat keuangan terkemuka di Timur Tengah, Afrika, dan Wilayah Asia Selatan (MEASA) dengan cakupan total 72 negara yang kurang lebih memiliki total populasi tiga miliar penduduk dengan nominal PDB 7,7 triliun dolar AS.
Hery melanjutkan, pihaknya memiliki beberapa rencana bisnis yang sedang diolah lebih matang ke depan di Dubai. Pertama kerja sama pembiayaan UMKM untuk tenaga perawat Indonesia di UEA. Kedua, kerja sama pengembangan bisnis kesehatan dengan pengusaha wanita di Dubai. Ketiga adalah insiatif ekspor ke Dubai yang sedang diperkuat Bersama kedutaan besar Republik Indonesia di sana sebagai tindak lanjut dari acara Dubai Expo.
"Rencana-rencana strategis tersebut sedang kami elaborasi, sehingga kita bisa mengoptimalkan dan menjembatani kebutuhan dan kepentingan ekonomi masyarakat Indonesia di pasar UEA," kata Hery.
Hery juga menjelaskan bahwa BSI di Dubai memperluas kerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki reputasi besar di sana. Sebelumnya BSI telah bekerja sama dengan Lulu Group dan Berrypa melalui penandatanganan kerja sama (MoU) antara perusahaan dengan Lulu Hypermart Indonesia sebagai jaringan dari Lulu Hypermart Global, jaringan pemasaran ritel terbesar di Timur Tengah dan fintech company Berrypay pada Mei lalu.
Dia pun menegaskan, BSI belum memiliki rencana ekspansi ke negara lain. Sebabnya, dengan fokus di Dubai perseroan ingin memaksimalkan potensi keuangan syariah global di sana untuk mewujudkan aspirasi BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
Sumber: Republika
0 komentar:
Posting Komentar